Tribun HIS
Kisah Pejuang Kemanusiaan di Bulukumba Layani Kaum Dhuafa hingga Bangun Masjid
Mulai dari keterbatasan biaya berobat warga, keterbatasan sarana penunjang kehidupan masyarakat hingga menemui masjid ala kadarnya.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU-Nama Andika Mappasomba bukan nama asing di masyarakat Butta Panrita Lopi, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Latar belakangnya budayawan yang turun langsung menjadi pegiat sosial.
Selain itu juga sebagai Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Pemkab Bulukumba.
Tugas utamanya sebagai aparat negara tak banyak diketahui banyak orang di Bulukumba.
Andika yang bernama lengkap Andi Abdul Karim kelahiran Bulukumba 4 April 1980.
Sebagai budayawan, Andika banyak berinteraksi masyarakat di Ibukota Bulukumba hingga di desa-desa.
Dalam perjalanannya sebagai pekerja seni budaya, Andika banyak menerima curhat keluhan warga.
Mulai dari keterbatasan biaya berobat warga, keterbatasan sarana penunjang kehidupan masyarakat hingga menemui masjid ala kadarnya.
Tepatnya tahun 2020 lalu, Andika mulai bergerak menjadi relawan sosial.
Ia menggerakkan rekan-rekan pekerja seni budaya, jurnalis di Bulukumba sebagai relawan sosial kemanusiaan.
" Ada banyak masyarakat kita di Bulukumba dan di Sulsel yang butuh uluran tangan, mereka tak berdaya," kata Andika Mappasomba, Jumat (29/3/2024).
Dari itulah, Andika bergerak menggalang donasi, memediasi antara kaum dermawan dan kaum dhuafa.
" Bukan hanya saudara-saudara kita di Bulukumba yang sering alami keterbatasan biaya hidup dan biaya berobat, tapi saudara kita di Bulukumba yang merantau kerap sakit tak punya uang seperti di Kalimantan, Malaysia" katanya.
Andika bukanlah orang serba cukup dan bergeliman harta.
Kerap kali ia gadai kendaraan dan barang berharga ia miliki, mengutang lalu ia gunakan untuk biaya berobat untuk kaum miskin yang jatuh sakit.
Ia bersama keluarganya juga hidup sederhana.
" Perinsip saya, jangan biarkan orang lain kelaparan atau kesusahan jika kita masih bisa menjangkaunya," kata Andika.
Tak hanya peduli pada orang miskin, orang kelaparan dan orang jatuh sakit.
Di beberapa lokasi di Bulukumba dan di Sulawesi Barat, Andika menjadi motor penggerak membangun masjid warga.
" Ada masyarakat jauh dari tempat ibadah, tak mampu bangun masjid, tapi semangatnya ada untuk beribadah maka kita bantu bukakan donasi bangunkan masjid," ungkap Andika.
Andika bukan tak pernah dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Ia kerap dinilai sedang memiliki kepentingan politik.
Andika menegaskan dirinya bergerak membantu kaum dhuafa karena ingin meraih pahala.
Tak hanya masyarakat Bulukumba yang ia bantu kaum dhuafanya, tapi di kabupaten lain seperti di Sinjai, Makassar dan sejumlah daerah lainnya di Sulsel. (*)
Kegigihan Marliah Bersihkan Anjungan Pantai Losari Makassar Sebelum Terbit Fajar, Gaji di Bawah UMR |
![]() |
---|
Diabaikan Pemda, Guru dan Ortu Siswa Madrasah MI DDI Pinrang Patungan Perbaiki Jalan Rusak |
![]() |
---|
Selamat dari Maut, Ini Kisah Pelajar SMK di Luwu yang Terseret Arus Sungai |
![]() |
---|
Tangis di Balik Abu: Puluhan Keluarga Kehilangan Rumah di Balang Baru Makassar |
![]() |
---|
Cerita Herlina, Warga Maros Tinggal di Rumah Reot Bersama Suami dan 4 Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.