Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Kisah Irjen Andi Rian Terjun Investigasi Pembunuhan di Bosnia Hingga Lewatkan Penguburan Sang Ayah

Di balik pangkat jenderal bintang dua di pundaknya, perjalanan karir dari sosok Irjen Pol Andi Rian R Djajadi tidak lepas dari dinamika penugasan.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi ngopi bareng Wakapolres Enrekang Kompol Sulkarnain di warkop Dokter Kopi Jl Pengayoman, Makassar, Kamis (28/3/2024) malam. 

"Penugasan saya Monitoring Officer, tidak dipersenjatai, jadi kalau ketemu milisi minta barang serahkan saja, misalnya kendaraan dan lain-lain, kita serahkan saja," ungkapnya.

Baca juga: Petani Lansia dan Kepala Dusun di Bulukumba Dapat Hadiah Umroh dari Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi bersama PJ Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat ditemui di Base Ops Lanud Sultan Hasanuddin, Maros, Sulsel, Kamis (22/2/2024) sore.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi bersama PJ Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat ditemui di Base Ops Lanud Sultan Hasanuddin, Maros, Sulsel, Kamis (22/2/2024) sore. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Namun demikian, Andi Rian selalu berkeyakinan jika belum ajal, maka tidak akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Satu tahun 2 bulan saya tugas di Bosnia. Kalau soal ajal keyakinan saya kalau sudah waktunya, ya sudahlah," ucapnya tersenyum.

Selepas tugas di Bosnia, kondisi Indonesia 1998-1999 tengah berkecamuk.

Selain peristiwa Reformasi, ada juga wilayah yang ingin melepaskan diri dari Indonesia, yaitu Timor-Leste.

Kondisi itu, pun memaksa Andi Rian untuk menjalankan tugas berikutnya yaitu dengan diberangkatkan ke Timor-Timur yang sedang berkecamuk.

Singkat cerita, sebelum resmi memerdekakan diri dari Indonesia pada 2002 silam, Andi Rian yang bertugas di Polres setempat kedatangan tamu.

Yaitu kunjungan dari Panglima ABRI dan Kapolri kala itu.

"Saat itu saya dapat perintah untuk antar dokumen pelaksanaan tugas terkahir di Polres ke Panglima ABRI," ujar Andi Rian.

Dirinya pun melaksanakan tugas itu dengan meninggalkan markas polres menuju lokasi Panglima ABRI berkunjung.

"Saya waktu itu diminta untuk naik mobil dengan alasan keamanan. Tapi saya lebih pilih naik motor trail saya," ucap Andi Rian.

"Saya sempat ditegur, karena alasan keamanan, jadi saya bilang kalau sudah takdir, biar di dalam WC kita bisa meninggal," ucapnya lagi.

Hal yang paling tidak dapat dilupakan Andi Rian yaitu tidak sempat melihat sang ayah Letkol Djajadi menghembuskan nafas terakhir di Kota Makassar.

"Saya tidak dapat waktu ayah saya meninggal, karena waktu itu tidak ada penerbangan. Saya tiba di Makassar sisa mendapati kuburannya," tuturnya.

Sosok Irjen Andi Rian

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved