Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Batin

Sahabatku, ku beri tau dalam beberapa bacaan, dulu Imam Malik bin Anas bercerita, saat berbuka puasa.

Editor: Muh Hasim Arfah
Bawaslu Gowa
Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Gowa Juanto. 

Oleh Juanto Avol


TRIBUN-TIMUR.COM- Sahabat, izinkan saya berbagi kisah, semoga ini menjadi hikmah, pelajaran bagi diri. 

Saban waktu, tiga hari lalu, saya bersiap menyambut buka, situasinya seperti hari lain.

Saya bergegas mengambil kunci motor, lalu menuju penjual kelapa muda, sembari mampir belanja penganan kue lainnya.

Tiba di rumah, menu berbuka tadi disiapkan secukupnya.

Dalam hening saya berdoa, berharap, semoga puasa hari ini mendapat keberkahan. 

Saya diam sejenak, terduduk dalam sepi di sudut ruang makan.

Sayup kecil berzikir, lisan ini bertasbih, istigfar, dan pikiranku mengawang entah kemana. 

Jujur, seketika saya memikirkan satu hal, seperti apa puasa sang manusia Agung?

Tanyaku dalam hati, tentang keadaan Rasulullah di zamannya?

Tetiba saja waktu berbuka telah masuk, sebab disini tak ada bedug seperti di masjid kampungku sebagai petanda isyarat telah berbuka.

Saya hanya mengandalkan jam, dan sedikit sayup-sayup suara lantunan menara masjid dari kejauhan.

Allahuakbar..Allahuakbar..

Bismillah.. Kuraih es kelapa, manis rasanya, segar tenggorokan ini, alhamdulillah. 

Ketahuilah, ada dua kebahagiaan tersendiri bagi yang berpuasa, salahduanya saat tenggorokan telah basah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved