Opini
Makan Siang Gratis dan Rancangan Strategi Keamanan Pangannya
Memerangi kelaparan masa kanak-kanak dan memastikan ketahanan pangan bagi siswa dari semua latar belakang.
Oleh : La Ode Achmad Mardin
Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Gizi, UNHAS
Perut kosong yang keroncongan seharusnya tidak mengganggu pendidikan anak.
Program makan siang gratis yang diwacanakan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 di sekolah berfungsi sebagai jaring pengaman yang penting.
Memerangi kelaparan masa kanak-kanak dan memastikan ketahanan pangan bagi siswa dari semua latar belakang.
Namun, untuk mencapai tujuan ini memerlukan pendekatan integratif yang tidak hanya memprioritaskan aksesibilitas, tetapi juga pilihan keselamatan dan kesehatan.
Pertama, memaksimalkan jangkauan program adalah hal yang terpenting.
Makan siang gratis yang universal, seperti yang diterapkan di Finlandia, menghilangkan stigma yang sering melekat pada makanan gratis dan menyederhanakan administrasi.
Hal ini harus di adopsi di Indonesia dalam memastikan setiap siswa menerima makan siang bergizi, berapa pun pendapatannya.
Di luar sekolah, kolaborasi dengan bank makanan dan badan amal sangat penting untuk menjangkau siswa yang mungkin tidak mengetahui program ini.
Penjangkauan masyarakat melalui selebaran dan sesi informasi dapat menjembatani kesenjangan ini.
Pengadaan dan Penyimpanan menjadi hal utama.
Dalam hal pengadaan dan penyimpanan bahan baku, kita perlu memastikan kemitraan dengan distributor yang memprioritaskan tindakan pengendalian kualitas yang ketat dan mematuhi pedoman keselamatan yang ketat.
Lakukan audit rutin untuk memverifikasi praktik mereka.
Menerapkan sistem kontrol suhu yang kuat di seluruh rantai pasokan.
Saatnya Meninjau Ulang Parliamentary Threshold 4 Persen |
![]() |
---|
Universitas Hasanuddin, Menuju Puncak Benua Maritim Indonesia 2026-2030 |
![]() |
---|
Pesantren sebagai Katalis Peradaban, Catatan dari MQK Internasional I |
![]() |
---|
Paradigma SW: Perspektif Sosiologi Pengetahuan Menyambut Munas IV Hidayatullah |
![]() |
---|
Dari Merdeka ke Peradaban Dunia: Santri Sebagai Benteng Moral Bangsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.