Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Cerita di Balik Mundurnya Ratu Wulla Caleg Peraih Suara Terbanyak Dapil NTT II, Seret Ketum Nasdem

Geger di media sosial, caleg peraih suara terbanyak di Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Wulla tiba-tiba menyatakan diri mundur. .

kolase Tribun Timur
Kolase caleg peraih suara terbanyak di Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Wulla. Ia tiba-tiba menyatakan diri mundur meski KPU belum menetapkan Caleg lolos ke DPR RI 

Justru pengurus DPW Nasdem mengetahui lewat pemberitaan media massa. 

"Surat pengunduran diri itu kan tidak ada mekanisme tembusan ke DPW (NasDem) sehingga kami juga tidak tahu alasan yang jelasnya apa," kata Sekretaris DPW NasDem NTT Yusak Meok, Minggu, 17 Maret 2024. 

Yusak Meok menyebut, informasi yang beredar menyebutkan bahwa Ratu Wulla mendapat penugasan lain dari partai.

Sisi lain, pengunduran diri itu juga merupakan hal pribadi Ratu Wulla. 

Baca juga: Terbaru! Bursa Figur Calon Gubernur Sulsel, Pengamat: 8 Tokoh Punya Kans Bertarung

Ia memastikan pengunduran diri itu tentu sudah melalui diskusi mendalam antar elit partai di DPP termasuk ketua umum partai NasDem, Surya Paloh.

Hasilnya surat pengunduran diri itu diserahkan saat pleno di tingkat KPU RI. 

Dia menggarisbawahi Ratu Wulla mengundurkan diri sebagai caleg terpilih.

Sebab, sejauh ini belum ada penetapan dari KPU RI tentang caleg terpilih. 

"Belum terpilih kan belum dinyatakan terpilih. Kan harus ditetapkan KPU RI sebagai caleg terpilih," sebutnya. 

Dengan begitu, proses penetapan nantinya tidak lagi menghitung Ratu Wulla sebagai caleg, merujuk ke pengunduran diri itu. 

Yusak Meok mengaku pihaknya tidak ingin berspekulasi terlalu jauh tentang hal ini. 

Baca juga: Nyaris 10 Ribu Orang Hadir di Buka Bersama Caleg DPR RI-Dirut Media Wisata Meity Rahmatia

"Setahu kami dia ada penugasan lain dari partai," ucapnya. 

Yusak Meok juga menanggapi persoalan yang sama ketika pengunduran diri yang dilakukan anggota DPR RI dari NasDem dan dapil NTT tahun 2019 lalu. 

Menurut dia, hal itu merupakan pilihan tidak kader partai.

Sebetulnya, kejadian waktu itu hanya permintaan dari partai agar mendorong politisi perempuan itu bertarung di Pilkada.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved