Viral Caleg Suara Tertinggi Mundur, Padahal Berpeluang Dilantik Jadi Anggota DPR RI

TRIBUN-TIMUR.COM -- Politisi Nasdem Ratu Ngadu Bonu Wulla viral dan jadi perhatian publik di media sosial.

Ratu Ngadu Bonu Wulla memutuskan mengundurkan diri sebagai kader Partai Nasdem.

Padahal Ratu Ngadu Bonu Wulla adalah caleg DPR RI peraih suara terbanyak di daerah pemilihannya mengundurkan diri.

Jika tidak ada aral melintang, caleg tersebut berpeluang dilantik jadi anggota DPR RI pada Oktober 2024 mendatang.

Sebab caleg tersebut meraih suara terbanyak di internal partainya di daerah pemilihan.

Namun Ratu Ngadu Bonu Wulla memutuskan mengajukan pengunduran diri sebagai kader Nasdem.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim menjelaskan kronologi pengunduran kader partainya, Ratu Ngadu Bonu Wulla sebagai calon anggota legislatif (caleeg) DPR RI Dapil NTT meski meraih suara tertingi di dapilnya.

Ratu awalnya datang ke NasDem membawa surat pengunduran diri sebagai caleg. NasDem pun membuat surat pengantar untuk diajukan kepada KPU.

"Jadi, kemarin saksi kita menyerahkan dua surat. Satu, surat pengantar dari NasDem. Kenapa? Karena memang begitu undang-undang mempersyaratkan. Tapi, substansinya surat pengunduran diri Ibu Ratu," kata Hermawi kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (15/3/2024).

Hermawi menegaskan, Ratu Wulla menulis surat pengunduran diri itu secara sadar dan atas kemauan sendiri.

"Ibu Ratu itu datang membawa surat pengunduran dirinya. (Surat pengunduran dirinya) ditulis atas kemauan sendiri dengan penuh kesadaran dan segala macam," tandasnya.

Dan Ratu Wulla sendiri sendiri yang datang bersama suaminya dan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh.

Hermawi sendiri mengaku belum sempat membaca surat pengunduran diri Ratu Wulla.

"Surat itu kan sangat pribadi. Kalau mau tahu isi suratnya ada di KPU. Kami enggak ada file-nya. Jangan tanya ke saya," katanya.

Hermawi juga tidak tahu apakah dengan mundurnya Ratu Wulla, Viktir Laiskodat yang akan maju menggantikan Ratu.