Pemilu 2024
Mantan Calo Tiket Bandara Soekarno - Hatta Lolos Anggota DPR, Kalahkan Suara Kakak Muhaimin Iskandar
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia sekaligus bos maskapai Lion Air, Rusdi Kirana (60) lolos menjadi anggota DPR RI untuk kali pertama
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia sekaligus bos maskapai Lion Air, Rusdi Kirana (60) lolos menjadi anggota DPR RI untuk kali pertama setelah mendapatkan 121.080 suara.
Rusdi Kirana mencalonkan diri melalui PKB ( Partai Kebangkitan Bangsa ) dari dapil Jawa Timur VIII ( Jombang,Kota/Kabupaten Mojokerto, dan Kota/Kabupaten Nganjuk ).
Menariknya, Rusdi Kirana berhasil merebut kursi pertama di dapil itu dari 10 kursi diperebutkan.
PKB juga berhasil mendapatkan 2 kursi.
Caleg lainnya yang lolos dari PKB adalah Abdul Halim Iskandar sekaligus Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, peraih 107.011 suara.
Halim Iskandar juga merupakan kakak mantan Cawapres RI Muhaimin Iskandar.
Lalu, siapa sosok Rusdi Kirana yang mengalahkan kakak Cak Imin?
• Real Count KPU Dapil Jatim VIII DPR: Bos Lion Air Rusdi Kirana Ungguli Kakak Cak Imin - Agnes Monixa
Rusdi Kirana lahir di Cirebon pada 17 Agustus 1963.
Dia adalah seorang pebisnis di bidang aviasi.
Dia merupakan pemilik Lion Air Group.
Rusdi Kirana sempat menjadi calo tiket di Bandara Internasional Soekarno - Hatta ketika masih uliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila
Lewat bisnis itulah dia akhirnya paham seluk beluk penerbangan dan memiliki modal untuk melebarkan sayap bisnis.
• Penyebab Lion Air Polisikan Komika Marshel Widianto Usai Buat Parodi Ngintipin Lion di Udara
Dalam bisnis aviasi, Rusdi Kirana terbilang bertangan dingin.
Melalui anak usahanya low cost carrier (LCC) Lion Air, Rusdi Kirana membangun industri jasa penerbangan secara menggurita.
Fasilitas pendukung pun dibangun.
Dia membangun maintenance, repair and overhaul (MRO) terbesar se-Asia Tenggara yang didirikan di Batam dengan investasi awal tak kurang dari 250 juta dollar AS.
Rusdi Kirana memulai bisnisnya itu dengan modal awal 10 juta dollar AS pada Oktober 1999.
Kini, Lion Air sudah memiliki lebih dari 700 pesawat terdiri dari ATR, Airbus, dan Boeing.
Baca juga: Pesawat Lion Air dari Bali ke Makassar Terpaksa Mendarat di Balikpapan, Penyebab
Untuk rute penerbangan, saat ini Lion Air telah menghubungkan 36 kota besar di Indonesia.
Di jalur internasional, Lion Air juga melayani penerbangan ke Singapura, Penang, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh, Seoul, Jeddah, dan Madinah.
Maskapai ini juga akan mengembangkan jalur ke Asia Tengah dan Asia Timur, seperti ke Hong Kong dan Tiongkok.
Selain bisnis di Industri penerbangan, pemilik maskapai berlogo singa merah itu juga diketahui sempat mengembangkan usaha di bidang media massa dengan meluncurkan surat kabar Harian Nasional (Harnas).
Pada 2012 lalu, Rusdi Kirana masuk menjadi salah satu dari 40 orang terkaya di Indonesia.
Jumlah kekayaan Rusdi tahun itu sebesar 900 juta dollar AS.
Tak puas dengan bisnisnya, Rusdi Kirana membuat gebrakan ambil bagian dalam kancah politik.
Pada Januari 2014, Rusdi Kirana memutuskan bergabung sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menggantikan posisi Nur Syabani.
Bergabungnya Rusdi Kirana di parpol berbasis Islam itu ditengarai karena kedekatannya dengan almarhum Gus Dur.
Tak sedikit pula yang menyebut ada kaitannya dengan komitmen finansial Rusdi ke PKB.
Kendati begitu, mantan Ketua DPP PKB Marwan Jafar menegaskan bahwa bergabungnya Rudi ke PKB karena kesamaan Rusdi dengan PKB, yakni pluralisme.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yakin, keberadaan Rusdi Kirana dapat menambah kekuatan dan kebesaran PKB.
Kemudian, pada 19 Januari 2015, Presiden Joko Widodo mengangkat Rusdi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Setelah dilantik menjadi Wantimpres, status pengusaha yang mengagas konsep penerbangan berbiaya murah (low cost carrier) itu di PKB adalah sebagai anggota biasa.
Pada saat yang sama, Rusdi Kirana juga mengundurkan diri sebagai CEO Lion Air Group dan saat ini hanya sebagai founder saja.
Pada Mei 2017, Rusdi Kirana melepaskan jabatannya sebagai anggota Wantimpres.
Presiden Jokowi menugaskannya menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia yang berkedudukan di Kuala Lumpur.
Kepada wartawan, usai pelantikan kala itu, Rusdi terang-terangan mengungkapkan bahwa ia meminta kepada Presiden Jokowi jabatan dubes ini.
Ia memilih Malaysia karena sejak dulu ingin mengurus berbagai permasalahan tenaga kerja Indonesia yang ada di sana.
"Harapannya mereka kembali ke Indonesia, tidak berpikiran untuk kembali ke Malaysia. Kami berpikir bahwa mereka akan membuka UKM," kata Rusdi.
Posisinya sebagai anggota Wantimpres sendiri belakangan digantikan oleh tokoh Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf hingga penghujung berakhirnya masa jabatan Jokowi-Kalla.
Kariernya sebagai pengusaha di dunia penerbangan juga sempat membuat nama Rusdi digadang-gadang menjadi menteri perhubungan.
Terlebih ketika ia sempat berseteru dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada akhir 2015 terkait penutuan Bandara Budiarto.
"Saya janjikan, saya tidak akan jadi Menhub," ujar Rusdi di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta, Senin (16/11/2015).(*)
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.