Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Deretan Figur Bakal Calon Gubernur Sulsel dari Nasdem, Golkar, Gerindra

Sejumlah kader Nasdem, Golkar, dan Gerindra masuk bursa figur potensial bakal calon Gubernur Sulsel.

Editor: Ari Maryadi
ISTIMEWA
Kolase figur potensial bakal calon Gubernur Sulsel dari Nasdem, Golkar, dan Gerindra. 

Di DPRD Sulsel Syahar punya pengalaman dua periode menjabat Wakil Ketua DPRD Sulsel.

Pertama periode 2018-2019, dan periode 2019-2024.

Golkar

1. AM Nurdin Halid

Nurdin Halid adalah Wakil Ketua Umum DPP Golkar bidang pramata.

Ia pernah menjabat Ketua Umum PSSI periode 2003-2011, anggota DPR RI periode 1997-1999, dan 1999-2004.

Nurdin Halid salah satu tokoh politik senior.

Ia pernah maju calon Gubernur Sulsel 2002 melawan pasangan Amin Syam-Syahrul Yasin Limpo, serta calon Gubernur Sulsel 2018 melawan Nurdin Abdullah.

Di Pilgub Sulsel 2018 lalu, ia meriah 1,1 juta suara berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar.

Di Pemilu 2024 ini Nurdin Halid lolos kembali ke DPR RI.

Ia mengumpulkan 70.681 suara pribadi dan menduduki kursi kedua Dapil Sulsel II.

2. Taufan Pawe

Taufan Pawe adalah mantan Wali Kota Parepare periode 2013-2023.

Di Golkar, ia menjabat Ketua DPD I Golkar Sulsel.

Taufan Pawe punya pengalaman dua kali menang Pilkada Parepare.

Sebagai Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe patut diperhitungkan dalam kontestasi Pilgub Sulsel.

Dalam empat Pilgub Sulsel terakhir, Ketua DPD I Golkar Sulsel selalu maju mencalonkan diri jadi calon Gubernur Sulsel.

Di Pilgub Sulsel 2002 dan 2007, Ketua Golkar Sulsel saat itu Amin Syam maju calon 01 Sulsel.

Di Pilgub Sulsel 2013, Ketua Golkar Sulsel saat itu Syahrul Yasin Limpo maju calon 01.

Di PIlgub Sulsel 2018, Ketua Golkar Sulsel saat itu Nurdin Halid maju calon 01.

Di Pemilu 2024, Taufan Pawe maju caleg DPR RI. Sayangnya ia gagal lolos.

3. Adnan Purichta Ichsan

Adnan Purichta Ichsan adalah Bupati Gowa dua periode.

Saat ini statusnya masih sebagai kader Golkar, tetapi Adnan tidak tercatat sebagai pengurus.

Ia memilih menepi sebagai pengurus seusai mundur sebagai Plt Ketua Golkar Gowa tahun 2017 lalu. Pada 2021 lalu, Adnan memakai baju Golkar saat mengikuti pendidikan di Golkar Institute.

Adnan memulai karier politiknya di Pemilu legislatif 2009. Adnan diberi tantangan oleh ayahnya maju daerah pemilihan (Dapil) Makassar.

Padahal ketika itu ayahnya, Ichsan Yasin Limpo menjabat Bupati Gowa.

Berbeda dengan keluarga besarnya yang ketika kader Partai Golkar, Adnan maju lewat Partai Demokrat.

Hasilnya, Adnan yang ketika itu masih berusia 23 tahun terpilih menjadi anggota DPRD Sulsel periode 2009-2014.

Adnan tidak menyelesaikan masa jabatannya sebagai anggota DPRD Sulsel. Ia mundur pada 5 April 2013 bertepatan dengan tahapan Pemilihan Gubernur 2013.

Setahun berselang, Adnan kembali maju pemilihan legislatif Sulsel 2014. Kali ini maju lewat Partai Golkar, di dapil yang sama, Kota Makassar. Hasilnya ia kembali terpilih untuk kedua kalinya.

Tak cukup setahun menjabat anggota DPRD Sulsel periode kedua, Adnan kembali mundur. Ketika itu ia maju di Pilkada Gowa 2015.

Menggandeng birokrat senior Abd Rauf Malaganni Karaeng Kio, Adnan bertarung melawan empat rivalnya.

Termasuk melawan tantenya sendiri, Tenri Olle Yasin Limpo, serta rival ayahnya dalam dua kali Pilkada Gowa, Andi Maddusila Andi Idjo.

Hasilnya, pasangan Adnan-Kio yang maju lewat jalur independen atau perseorangan keluar sebagai pemenang. Mereka meraup 151.373 suara (41,65 persen).

Unggul terhadap pasangan Andi Maddusila Andi Idjo-Wahyu Permana 97.437 suara (26,28 persen).

Disusul pasangan Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin 94.706 suara (26,06 persen), pasangan Sjahchrir Sjarifuddin Daeng Jarung-Anwar Usman 14.192 suara (3,90 persen), serta pasangan Djamaluddin Maknun-Masjkur 5.741 suara (1.58 suara).

Kemenangan itu juga membuat Adnan Purichta Ichsan menjadi bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia.

Ia dilantik menjadi Bupati Gowa pada 17 Februari 2016 saat usianya masih menginjak 29 tahun.

Adnan-Kio menyapu bersih seluruh partai politik pemilik kursi parlemen Kabupaten Gowa. 9 partai politik sebagai pengusung, serta partai Gerindra sebagai pendukung.

Adnan bersama Karaeng Kio mencatatkan rekor kemenangan tertinggi di Sulsel dengan persentase kemenangan 91 persen.

Selama ini, rekor itu dipegang Nurdin Abdullah saat Pilkada Bantaeng 2013 dengan persentase kemenangan 82 persen

Hasil itu menambah deretan keberhasilan Adnan memenangkan kontestasi politik.

4. Indah Putri Indriani

Indah Putri Indriani adalah Bupati Luwu Utara dua periode dan mantan Wakil Bupati Luwu Utara.

Ia satu-satunya perempuan menjabat kepala daerah di Sulsel.

Dikutip dari Wikipedia, Indah Putri Indriani (lahir 7 Februari 1977) adalah seorang akademisi dan politisi Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Luwu Utara periode 2016 - 2021.

Ia adalah perempuan pertama yang berhasil menjadi kepala daerah di wilayah Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, ia merupakan wakil bupati Luwu Utara periode 2010-2015 berpasangan dengan Arifin Junaidi.

Sebelum terjun ke dunia politik, Indah menghabiskan waktunya di dunia akademis.

Ia dulu bersekolah di Pesantren Modern Datok Sulaiman Bagian Putri dan sekarang menjadi Ketua IKA (Ikatan Alumni) Pesantren Modern Datok Sulaiman.

Ibu dua anak ini pernah tercatat sebagai staf pengajar program S1 & ekstension FISIP UI, dosen pascasarjana ilmu politik UI, dosen FISIP Universitas Bung Karno, dan dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Indah Putri sebagai Wakil Bupati Luwu Utara 2010–2015

Pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Luwu Utara periode 2016 - 2021, Indah Putri Indriani kembali terjun di dunia politik dengan mencalonkan diri menjadi Bupati dan berpasangan dengan Muh. Thahar Rum sebagai wakilnya.

Indah resmi bertarung duel dengan pasangan petahana Luwu Utara, Drs. Arifin Junaidi dan wakilnya Andi Rahim.

Pada pertarungan kepemimpinan daerah lima tahunan itu, Pasangan Indah Thahar (PINTAR) dinyatakan oleh KPU sebagai pemenangnya.

Indahpun mencatat sejarah baru di pilkada di Sulawesi Selatan yakni perempuan pertama yang tercatat menjabat sebagai Bupati di provinsi tersebut.

5. Ilham Arief Sirajuddin

Ilham Arief Sirajuddin mantan Wali Kota Makassar dua periode yakni 2004–2009 dan 2009–2014.

Ia pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Sulawesi Selatan Fraksi Golkar periode 1999–2004.

IAS punya pengalaman bertarung calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2013 berpasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar.

Saat itu pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar menantang petahana Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang atau Sayang Jilid 2.

IAS-Aziz meraih 1.785.580 suara (41,57 persen).

Kalah dari Sayang Jilid II yang meraih 2.251.407 suara atau 52,42 ?ri 4.294.960 suara sah.

Aco demikian sapaan akrab Ilham, dijuluki Bapak Pembangunan Makassar karena prestasinya dalam membangun Kota Makassar.

Selama menjabat ia mendapat 160-an penghargaan baik itu tingkat nasional maupun Internasional.

Ia juga merupakan manajer dan ketua umum tim sepak bola PSM Makassar.

Ilham lahir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada 16 September 1965 dari anak pasangan Arief Sirajuddin dan Hj. Djohra.

Berbeda dengan ayahnya yang berkecimpung di dunia kemiliteran, Ilham sendiri berprofesi di dunia perpolitikan Indonesia.

Ilham dilantik pertama menjadi Wali kota Makassar dalam sebuah acara yang dinilai sakral dilakukan di depan Benteng Fort Rotherdam pada 8 Mei 2004.

Selanjutnya di atas Mall Karebosi Link pada 8 Mei 2009 Ilham dilantik kembali untuk kedua kalinya sebagai Wali Kota Makassar.

Ilham mengusung visi "Makassar Menuju Kota Dunia Berlandas Kearifan Lokal".

Visi ini terinspirasi dari dua hal mendasar yakni jiwa dan semangat untuk memacu perkembangan Makassar agar lebih maju, terkemuka dan menjadi kota yang diperhitungkan dalam pergaulan regional, nasional dan global.

Gerindra

1. Andi Iwan Darmawan Aras

Andi Iwan Darmawan Aras adalah Ketua DPD Gerindra Sulsel sekaligus anggota DPR RI dua periode.

Di Pemilu 2024 ini, Andi Iwan meraih 161.560 suara pribadi.

Ia mengantar Gerindra berjaya di level DPR RI dengan meraih 5 kursi.

Bahkan Gerindra berhasil mematahkan dominasi Golkar di Dapil Sulsel II.

Andi Iwan mengawali karier politiknya pada tahun 2008 dengan bergabung Partai Gerindra.

Ia sudah tiga kali lolos ke DPR RI. Mulai Pemilu 2014, 2019, dan 2024.

Di Pemilu 2014, berbagai lembaga survei kembali tak mengunggulkan nama Andi Iwan.

Namun hasil berbeda. Andi Iwan mampu menghentak jagad politik Sulsel.

Sosok Andi Iwan menang, jawara Dapil Sulsel II.

Suaranya tembus 91.739. Paling tinggi di dapil Sulsel II. Padahal waktu itu, ada banyak nama beken seperti Malkan Amin, Akbar Faizal, Akmal Pasluddin, Syamsul Bachri, Rio Padjalangi.

Selanjutnya, Andi Muhammad Ghalib, Rudianto Asapa, Jafar Hapsah, Andi Taufan Tiro.

Hal sama di Pileg 2019 lalu.

Andi Iwan kembali menang besar. Andi Iwan mempertahankan kursi Partai Gerindra dengan suara pribadi sebanyak 84.703.

Di Pemilu 2024 ini, Andi Iwan meraih 161.560 suara pribadi dan mengantar Gerindra meraih dua kursi DPR RI Dapil Sulsel II.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved