Siapa Oknum Caleg Dilapor Kasus Pengeroyokan di Makassar?
Keduanya bernama Said (36) dan Rusdi (28), salah satu korban bahkan harus dirawat di rumah sakit.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Oknum Calon legislatif (Caleg) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berinisial ST dilaporkan ke polisi atas dugaan pengeroyokan.
Peristiwa itu disebut terjadi di rumah sang Caleg di Jl Dg Kuling, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Senin kemarin.
Diketahui, ada dua warga yang babak belur dalam kasus pengeroyokan itu.
Keduanya bernama Said (36) dan Rusdi (28), salah satu korban bahkan harus dirawat di rumah sakit.
Caleg berinisial ST ini dilaporkan atas tuduhan tindak pidana pengeroyokan.
Laporan korban dimasukkan ke Polsek Tamalate dengan nomor LP/B/97/III/2024/SPKT/POLSEK TAMALATE/POLRESTABES MAKASSAR/POLDA SULAWESI SELATAN.
Korban Rusdi menjelaskan, awal mula peristiwa nahas yang dialaminya.
Saat itu, dirinya datang ke kediaman ST untuk mencari pria berinisial FB yang merupakan menantu ST.
Rusdi menjelaskan, dirinya dan FB punya kerja sama dalam bidang bisnis rental kendaraan.
Kala itu, ada mis komunikasi sehingga dia mendatangi FB untuk mempertanyakan bisnis tersebut.
"Kan ada kesepakatan dari awal, harganya sekian. Ini tidak sesuai. Saya tidak menuntut, saya cuma mau klarifikasi perjanjian," ungkap Rusdi ditemui wartawan.
Rusdi bercerita saat dia tiba, dirinya malah bertemu dengan ST. Tanpa basa-basi, ST disebutnya langsung melakukan penganiayaan.
"Pertama saya masuk ke pekarangan rumahnya. Saya ketuk-ketuk pintu, panggil FB, tidak ada yang merespon. Tak berselang lama, ada itu yang Caleg (ST) , tanpa ada kata-kata langsung dia hantam dada ku," ungkapnya.
Saat itu, beberapa orang di sekitar kediaman ST pun turut menghakimi Rusdi. Saat itu Rusdi hanya bisa pasrah jadi bulan-bulanan.
"Setelah ditutup gerbang, saya tidak tahu lagi darimana itu (orang-orang) langsung memukul dari belakang. Iya (caleg itu juga memukul) sama anak-anak disituji semua. Saya sudah melapor," bebernya.
Sedangkan, korban Said menjelaskan bahwa dia juga dikeroyok saat datang ke lokasi berniat untuk menjemput Rusdi yang tidak lain merupakan kerabatnya.
"Masalahnya ini sepupuku, saya pergi jemput di tempat kejadian. Terus, saat pergi jemput, tidak tau dari mana arahnya itu orang, tiba-tiba langsung memukul," bebernya.
Rusdi mengungkapkan, terduga pelaku pengeroyokan kurang lebih ada 10 orang.
Akibatnya dia juga mengalami luka memar di hampir sekujur wajahnya.
"Baku bagi, ada yang pukul sepupuku, ada yang pukul saya. Dikeroyok toh. Saya juga heran, saya tidak tau masalah, tujuanku ke sana jemput sepupu," terangnya.
Terpisah Kapolsek Tamalate AKP Aris Sumarsono, membenarkan adanya laporan tersebut.
Hanya saja kata Aris, saat itu korban Said dan Rusdi dalam pengaruh minuman keras.
"Jadi ini korban dua orang ini dalam pengaruh minuman (miras) datang di rumah seseorang (oknum caleg) pintunya digedor-gedor," ujar Aris dikonfirmasi Kamis (7/3/2024) sore.
"Jadi diusir sama yang punya rumah karena yang dicari tidak ada. Setelah itu terjadilah pengeroyokan karena waktu itu kan ada juga warga," bebernya.
Kasus itu, pun kata Aris masih sementara dalam penyelidikan dengan terus menggali sejumlah keterangan saksi.
Belum ada keterangan dari ST terkait laporan terhadap dirinya itu.(*)
Update Harga Emas Kota Makassar Hari Ini Senin 22 September 2025 |
![]() |
---|
DPD RI Minta Pemda se-Sulsel Buat Perda Masyarakat Adat, Hindari Konflik Hutan Adat |
![]() |
---|
Imigrasi Makassar Terbitkan 53 Ribu Paspor Elektronik di 2025, Raup PNBP Rp50 Miliar |
![]() |
---|
Unibos Dorong Kesejahteraan Warga Bontoa Lewat Budidaya Jamur Tiram |
![]() |
---|
Sekprov Sulsel Jufri Rahman Curhat ke DPD RI : PNBP Hutan Ditarik Pusat, Tapi Tak Dibagi ke Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.