Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hadir di Unibos, Abd Rahman ‘Bongkar’ Tips Raih Hibah Penelitian

Abd Rahim dihadirkan sebagai pemateri dalam pelatihan penulisan proposal penelitian di Ruang Rapat Senat lantai 9 Unibos, Makassar, Selasa (5/3/2024).

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Abd Rahim (tiga dari kanan) saat menjadi pemateri dalam pelatihan penulisan proposal penelitian di Ruang Rapat Senat lantai 9 Unibos, Makassar, Selasa (5/3/2024). Abd Rahim membawakan materi bertajuk Tips dan Trik Raih Hibah Penelitian DRPTM 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unibersitas Bosowa (Unibos) menghadirkan Dr Abd Rahim, salah satu penulis proposal penelitian berprestasi.

Abd Rahim dihadirkan sebagai pemateri dalam pelatihan penulisan proposal penelitian di Ruang Rapat Senat lantai 9 Unibos, Makassar, Selasa (5/3/2024).

Kegiatan tersebut bertujuan dalam rangka peningkatan kualitas penulisan proposal penelitian bagi dosen Unibos.

Abd Rahim membawakan materi bertajuk Tips dan Trik Raih Hibah Penelitian DRPTM 2024.

Dalam pemaparannya, ia memberikan gambaran terkait kepakaran seorang dosen sebagai peneliti.

Menurutnya, penelitian yang baik juga dipengaruhi oleh kepakaran dari penelitinya. 

“Ketika kita sebagai peneliti berfokus pada satu bidang dan melakukan banyak penelitian pada bidang tersebut, maka kita dapat semakin mengasah dan meningkatkan kepakaran kita dan berpotensi untuk lolos pendanaan pada program penelitian," katanya, dalam keterangan tertulis.

Selanjutnya, ia juga membahas seputar penyebab tidak lolosnya proposal penelitian yang dibuat oleh dosen. 

"Seleksi penelitian juga terbagi menjadi dua yaitu seleksi administrasi dan seleksi substansi," tuturnya. 

Lebih dari itu, Abd Rahim menyebut, pada seleksi administrasi sangat penting untuk memperhatikan beberapa hal.

Seperti rekam jejak ketua pengusul, mitra calon pengguna dengan bukti surat pernyataan dan kesesuaian proposal dengan buku panduan penyusunan penelitian yang diberikan. 

"Seleksi administrasi sangat menentukan lolos atau tidaknya proposal penelitian yang diajukan,” katanya.

“Namun pada seleksi substansi juga tetap perlu diperhatikan beberapa poin seperti relevansi riset yang mendukung kebijakan nasional, signifikansi kebaruan penelitian, akurasi metode penelitian, kualitas referensi proposal, dan kelayakan dari rancangan anggaran belanja penelitian," tambahnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved