Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Adik Diduga Meninggal Tak Wajar, Warga Bangkala Jeneponto Lapor Polisi

Sebelum meninggal dunia, terdengar suara keributan di kediaman Nimah yang berada tepat di samping rumah Arjun, kakaknya.

TRIBUN-TIMUR.COM/MUH AGUNG PUTRA PRATAMA
Kuasa hukum Arjun yakni Iryanti Wahyuningsih, A Agus Patra dan Dewi Sri Andriani saat ditemui di dekat Mapolres, Jl Pelita, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (4/3/2024). Arjun laporkan dugaan kejanggalan kematian adiknya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Arjun (36) warga Berroanging, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, melaporkan kematian adiknya ke Mapolres Jeneponto.

Arjun menduga adiknya, Nimah meninggal tak wajar pada Rabu (24/1/2024) lalu.

Arjun didampingi sejumlah kerabat dan tiga kuasa hukumnya, Iryanti Wahyuningsih, A Agus Patra, dan Dewi Sri Andriani mendatangi polres, Senin (4/3/2024).

Iryanti Wahyuningsih menjelaskan sebelum meninggal dunia, terdengar suara keributan di kediaman Nimah yang berada tepat di samping rumah Arjun.

"Saudara dari korban ini (Arjun) mendengar keributan (dari rumah Nimah) tapi kan namanya rumah tangga pak Arjun ini selaku pelapor tidak terlalu menanggapi," katanya.

Baca juga: Fakta-Fakta Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam di Muara Tangka Sinjai

Saat keributan terjadi, Arjun sementara menerima tamu, yakni besannya.

Selang beberapa saat, suami Nimah yakni Ta'nang memanggil Arjun

"Sekitar 20 menit kemudian ada teriakan dari suami almarhumah ini dengan bahasa Makassar amma, kak, ini saudarata ngajjang (ibu mertua, kakak ipar, saudaramu terbujur kaku)," ucap Aryanti.

Saat itu, malam yang tenang seketika menjadi histeris ketika Arjun dan keluarga mendatangi rumah Nimah.

Nimah meninggal dunia dengan kondisi pundak terangkat.

Saat jenazah korban dimandikan pukul 03.00 Wita, keluarga menilai ada yang janggal.

"Nah pada saat dimandikan itu dilihat ada lebam sisi kiri dan kanan (leher), bagian dada ada juga kemudian di mata ada bekas air mata bahkan masih mengalir. juga ada lecet (di kelopak mata)," ungkapnya. 

"Waktu itu masih tidak dihiraukan mungkin karena ada bahasa meninggal kajakkallang (tertidur dan lanjut meninggal dunia disebabkan serangan ilmu hitam menurut orang Makassar)," tuturnya.

Lanjut Iryanti, luka lebam leher korban kian nampak ketika dimandikan kedua kalinya.

Disaat bersamaan ada seorang purnawirawan Polri yang melihat luka tersebut dan menduga bahwa ada unsur dugaan pembunuhan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved