Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketua Apdesi Bantaeng Dilaporkan KDRT, Istri Ungkap Suaminya Selingkuh dengan Mahasiswa KKN

Dini menulis curahan hatinya dan mengaku sudah tak sanggup menyimpan luka batin maupun fisik yang dialami.

DOK PRIBADI
Kolase foto unggahan Dini Anggreani dalam postingan Facebooknya yang diduga menjadi korban KDRT oleh suaminya, Andi Sufriadi selaku Kepala Desa Layoa dan Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Publik di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) digemparkan oleh kabar tak sedap yang menyeret nama Ketua Apdesi sekaligus Kepala Desa (Kades) Layoa, Kecamatan Gantarangkeke, Andi Surfiadi.

Sang istri, Dini Anggreani (32) membeberkan dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya melalui unggahan akun Facebook pribadinya, Dini Anggreani Surfiadi, Sabtu (30/8/2025).

Dalam postingannya, Dini memperlihatkan sejumlah luka dan bukti Laporan Polisi nomor register LP/B/206/VIII/2025/SPKT/Polres Bantaeng.

Kelopak mata kirinya tampak luka, siku kanan lebam serta kulit lutut kanan mengelupas diduga akibat diseret.

Dini menulis curahan hatinya dan mengaku sudah tak sanggup menyimpan luka batin maupun fisik yang dialami.

"Mohon maaf sebelumnya untuk wargaku karena telah memposting hal ini. Sebenarnya saya malu, tapi batas kesabaran saya sudah habis," tulis Dini.

Ia menceritakan awal mula pertengkaran dengan suaminya. 

Dini menduga Andi Surfiadi memiliki hubungan terlarang dengan seorang mahasiswi KKN disalah satu kampus Universitas Makassar, bernama Bekris Enjeli.

Kecurigaan itu muncul setelah sang suami kerap menyembunyikan ponsel. 

Bahkan, kata Dini, sandi ponsel suaminya diganti secara tiba-tiba.

Dini mengaku semakin curiga saat usahanya meminjam ponsel selalu ditolak. 

"Di situ awal mula pertengkaran kami, sampai akhirnya beliau melakukan kekerasan fisik terhadap saya di depan anak," tulisnya.

Dini bahkan menuding suaminya sempat menginjak lehernya hingga nyaris merenggut nyawanya. 

"Saya hampir meninggal karena beliau,tidak ada rasa kasihan," katanya.

Peristiwa itu terjadi pada 18 Agustus 2025 pukul 08:00 Wita.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved