Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pedagang di Bulukumba Keluhkan Sepi Pembeli Setelah Pasar Sentral Direnovasi

Ia mengungkapkan bahwa beberapa bulan terakhir sejak pasar sedang direhab, pendapatan terus menurun dari biasanya.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Silvia pedagang sayur mayur di Pasar Sentral Bulukumba, Selasa (27/2/2024) 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Silvia (35), sebagai salah satu pedagang sayur mayur di Pasar Sentral Bulukumba, Sulawesi Selatan mengeluhkan sepinya pembeli.

Keluh kesahnya ia curahkan kepada TribunBulukumba.com, Selasa (27/2/2024) sore.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa bulan terakhir sejak pasar sedang direhab, pendapatan terus menurun dari biasanya.

"Sekarang tinggal Rp 200 ribu per hari. Itupun kalau cukup semenjak pasar direhab," kata Silvia

Sebelumnya ia dapat memperoleh rata-rata Rp700 ribu per hari.

Selain direhab, juga sepinya pasar disebabkan karena munculnya beberapa pasar saat ini.

"Sekarang ada pasar petang di depan Jl Samratulangi. Ada juga di Pasar Cekkeng mulai pagi sampai malam," ungkap Selvi.

Ia berharap agar pihak Pemkab melalui Dinas Perdagangan dapat mengatur jadwal.

Tujuannya agar pedagang tak monopoli waktu pasar.

"Dulu Pasar Cekkeng hanya petang hari. Sekarang malah buka pagi," katanya.

Atas kondisi itu dirugikan. Dan berharap pihak pengelola pasar dapat menata ulang.

Belum lagi kerap munculnya pencurian barang milik pedagang. 

Perekonomian Bulukumba juga masih terdampak covid 19 lalu. 

Sejumlah kios di pasar tersebut masih tutup. 

Saat ini Pemkab Bulukumba sedang membangun gedung Pasar Sentral Bulukumba.

Pembangunan itu mulai tahun lalu dan diperkirakan rampung tahun ini untuk tahap pertama.

Total anggaran pasar tersebut lebih dari Rp 50 miliar rupiah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved