Danny Pomanto Tunjuk Syamsul Bahri Plt Dirut PD Pasar Makassar Gantikan Ichsan Abduh

TRIBUN-TIMUR. COM, MAKASSAR - Direktur Keuangan PD Pasar Makassar Raya Syamsul Bahri menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Pasar Makassar Raya.

Syamsul Bahri menggantikan Ichsan Abduh yang telah diberhentikan sejak 5 Februari lalu.

Alasan Danny Pomanto memilih Syamsul Bahri karena melupakan pejabat paling senior diantara direksi lainnya.

Penunjukan Syamsul Bahri sebagai Plt dilakukan sejak 19 Februari lalu.

"Yang paling senior ini di PD Pasar. Jadi saya tunjuk Plt adalah Syamsul Bahri. Dia paling tahu masalah di sana," ucap Danny Pomanto.

Syamsul akan mengisi kekosongan tersebut hingga lelang jabatan Direktur Utama dibuka.

Kendati demikian, belum ada jadwal pasti kapan proses atau lelang jabatan ini dijalankan.

"Kan jabatan itu nantinya akan dilelang. Segera kita lelang," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, pencopotan Ichsan Abduh bukan tanpa alasan, ada beberapa kesalahan yang dilakukan selama ia menjabat.

Berdasarkan hasil evaluasi dewan pengawas (Dewas), Ichsan Abduh direkomendasikan untuk diberhentikan karena dianggap telah merugikan perusahaan.

"Saya minta semua dewas mengevaluasi kerja-kerja direksi. Sesuai salah satu pasal dalam PP 54 (tentang BUMD) pemberhentian (dilakukan) jika terbukti merugikan, akhirnya dewas pasar merekomendasikan pergantian dirut," ucap Danny kepada Tribun Timur via telepon, Minggu (11/2/2024).

Danny membeberkan, beberapa catatan kinerja buruk Ichsan Abduh ialah konflik Pasar Butung yang belum mampu diselesaikan.

Kemudian, Ichsan juga diduga melakukan penambahan lapak di kawasan New Makassar Mall (pasar Sentral) di luar prosedur.

Di eranya, Ichsan menjadikan kawasan parkir di Makassar Mall menjadi lapak-lapak atau untuk berjualan.

"Dia buka tempat penjualan sementara di Makassar mall. Kan sekitar 667 pedagang yang bisa berjualan tapi dia bikin 900 lebih baru dia jual," ungkapnya.

Padahal kata Danny, ia telah mengingatkan Ichsan untuk tidak melakukan itu.

"Jadi saya tegur jangan dilanjutkan tapi itu barang tetap dilanjutkan juga sehingga ada evaluasi dewas untuk segera diganti," ulasnya. (*)