Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dalam Sepekan 5 Sapi Mati di Kaloling Sinjai, Terpapar Parasit Darah hingga Bali Ziekte

Lima ekor sapi di Desa Kaloling, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, mati sepekan terakhir.

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH AINUN TAQWA
Petugas peternakan memberikan vitamin kepada hewan ternak sapi di Desa Kaloling, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, belum lama ini. Lima sapi warga dilaporkan mati sepekan terakhir. 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI TIMUR - Sebanyak lima ekor sapi di Desa Kaloling, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, mati sepekan terakhir.

Dari kelima ekor sapi tersebut, hanya satu sapi yang diduga terjangkit parasit darah.

Hal itu diungkapkan oleh petugas peternakan Kecamatan Sinjai Timur, Syamsul Bahri.

Ia pastikan lima ekor sapi mati di Desa Kaloling itu hanya satu ekor yang diduga terjangkit parasit darah.

“Dari lima ekor sapi yang mati sudah di ketahui bahwa gejala yang dialami tidak sama semua,” katanya Minggu (25/2/2024).

Hal tersebut dari hasil penelusurannya di lapangan.

“Diduga hanya satu ekor yang terpapar parasit darah, dari hasil wawancara ke lima peternak yang sudah mengalami kematian pada ternak sapi mereka,” ujarnya.

Kelima ekor sapi itu masing-masing milik Bustan, Kamaruddin, Ismail, Abd Haris dan Alwing.

“Hanya sapinya pak Bustan yang diduga terjangkit parasit darah,” katanya.

Empat sapi lainnya yang mati karena diduga terjangkit penyakit cacingan, bali ziekte, BEF atau demam tiga hari, dan diare.

Baca juga: Warga Bulukumba Rugi Ratusan Juta Gegara Sapi Mati Mendadak Akibat Penyakit Surra dan Jembrana

Untuk mengantisipasi kematian sapi di Desa Kaloling, petugas peternakan Kecamatan Sinjai Timur melakukan beberapa langkah.

“Kita melakukan pemberian vitamin dan sanitasi kandang dengan melakukan penyemprotan dan pengasapan,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga melaksanakan sosialisasi kesehatan ternak kepada masyarakat.

“Kita menyampaikan kepada kpda masyarakat atau peternak tentang penyakit ternak,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved