Festival Cap Go Meh
Meriah! Festival Cap Go Meh Tampilkan Barongsai hingga Bissu
Parade budaya dari suku Bugis dan Makassar turut menghiasi festiva Cap Go Meh di Makassar.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perayaan puncak Imlek, Cap Go Meh di Kota Makassar berlangsung meriah.
Festival Budaya menghipnotis masyarakat di Jl Sulawesi, Sabtu (24/2/2024) sore.
Pertujukan Barongsai meliuk-liuk mengundang histeris masyarakat.
Tak sedikit angpao diberikan kepada pemain Barongsai.
Kemudian parade budaya dari suku Bugis dan Makassar turut menghiasi festival.
Aksi Paraga begitu lihai memainkan bola dari kaki ke kaki.
Begitu juga pasangan pria wanita yang berjalan dengan setelan baju bodo hingga jas tutup.
Tak ketinggalan, komunitas bissu ikut meramaikan.
Bissu dari Bone, Pangkep, Soppeng dan Wajo menunjukkan tradisi budayanya.
Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel Yonggris Lao mengaku momen festival budaya ini jadi ajang merajut kerukunan umat.
"Karnaval Budaya dan prosesi cap go meh, kita tampilkan 800 orang untuk ikut karnaval budaya. Isi prosesi cap go meh yakni pertama dengan budaya, menampilkan budaya Makassar, budaya bugis. Kita undang komunitas bissu dari Wajo, Bone, Soppeng," jelas Yonggris.
"Ada juga prosesi Cap Go Meh dengan arak-arakan. Tujuan prosesi cap go meh ini untuk upacara pemberkatan, ritual mappassili. Salah satunya pemberkatan kota, ini prosesi pemberkatan kota Makassar," lanjutnya.
Baca juga: Semarak Imlek 2024: Pemkot Makassar Kembali Gelar Jappa Jokka Cap Go Meh
Dirinya mengaku puncak rangkaian acara, ada pada momen Jappa Jokka Cap Go Meh.
Maknanya, masyarakat diajak berkeliling menikmati sajian kebudayaan hingga ragam kuliner disepanjang Jl Sulawesi.
"Jappa jokka kan seperti jalan-jalan. Kita ingin masyarakat jalan-jalan menikmati jajanan ada 150 stand yang berdiri disepanjang Jl Sulawesi. ada juga penampilan seni," jelasnya.
Yonggris berpesan momen Cap Go Meh ini jadi wadah untuk lebih bersyukur dalam menjalani hidup.
Sekaligus menjadi momen menyatukan kembali masyarakat ditengah situasi politik.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Aswari Ramadani Lurah Termuda Makassar Usia 25 Tahun, Siap Kawal Pemilihan Ketua RT/RW |
![]() |
---|
Shinta Athia Bersyukur Warga RT 03 Balang Baru Kompak dan Gampang Koordinasi |
![]() |
---|
MK Batalkan UU Tapera, Putuskan Semua Pasal Inkonstitusional |
![]() |
---|
Cerita Guru di Balik Program MBG: Sisa Makanan untuk Pakan Ternak hingga Pengajar Jadi Pengepul |
![]() |
---|
8 Kebakaran Hutan di Luwu Selama 2025, Gara-gara Bakar Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.