Kapushubad Mayjen TNI Iroth Sonny Edhie Kunjungi Markas Hubdam XIV Hasanuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Pusat Perhubungan Angkatan Darat (Kapushubad) Mayjen TNI Iroth Sonny Edhie, berkunjung ke markas Perhubungan Daerah Militer (Hubdam) XIV Hasanuddin, Jl Opu Daeng Risadju, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Jumat (23/2/2024) siang.

Kunjungan Mayjen TNI Iroth Sonny Edhie ini, didampingi sang istri Nenny Iroth Sonny Edhie.

Kedatangan keduanya, disambut Kepala Hubdam XIV Hasanuddin, Kolonel Chb Hartono dan jajaran.

Dimulai dengan sambutan penghormatan di gerbang masuk Hubdam, disusul jajar penghormatan dan pengalungan kain sutra.

Pada kesempatan itu, Mayjen TNI Iroth Sonny menyempatkan berkeliling markas Hubdam XIV Hasanuddin, sambil mengecek peralatan yang dimiliki.

Selain itu, Mayjen Iroth juga menyempatkan diri untuk meresmikan kolam renang yang ada di markas Hubdam.

Setelah itu, Mayjen Iroth, memberikan pengarahan kepada para prajurit di aula Hubdam XIV Hasanuddin.

Dalam arahannya, Mayjen Iroth meminta agar para prajurit terus mengembangkan skill dalam pengembangan teknologi perhubungan angkatan darat.

"Sebagaimana kita ketahui, tugas pokok perhubungan itu bagaimana kita membangun jaringan komunikasi, jaringan perangkat elektronika dan jaringan sistem komando," kata Mayjen TNI Iroth dihampiri seusai pengarahan.

Saat ini, lanjut Mayjen Iroth, jaringan komunikasi dan elektronika sudah berbasis perpaduan gelombang elektromagnetik, digital dan cyber.

"Sehingga jaringan sistem komunikasi yang dibangun pun harus berbasis hybrid, analog dan digital, sehingga ini harus kita perkuat jaringan-jaringannya" ujarnya.

Untuk itu, lanjut Alumni Akmil 1993 ini berharap, agar ke depan Hubdam XIV Hasanuddin mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada.

"Tugas pokok Hubdam tidak hanya kemampuan observasi, tapi kita akan kita perkuat dengan kemampuan tugas operasi informasi dan juga sistem operasi komando dan kendali berbasis interoperabilitas," imbuhnya.

Tentunya lanjut Iroth, peningkatan teknologi yang ada itu harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan operasional para prajurit.

Terlebih, teknologi industri saat ini yang sudah berbasis teknologi revolusi industri 4.0 atau four points zero.(*)