Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Megawati dan Jusuf Kalla Bakal Bertemu saat Prabowo-Gibran Unggul, Masalah Ini Dibahas

Kini, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam real count Pipres 2024 di KPU RI.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Dua tokoh nasional Jusuf Kalla dan Megawati. Pihak capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar terbaru pihak capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kini, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam real count Pipres 2024 di KPU RI.

Saat perolehan suara Prabowo-Gibran terus bertambah, dua tokoh nasional pengusung dan pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bakal bertemu.

Keduanya yakni Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla (JK).

Kabar tersebut disampaikan langsung politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus.

Diketahui, selain merupakan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, JK adalah pendukung Anies-Muhaimin.

Sementara, Megawati merupakan Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI pengusung Ganjar-Mahfud.

Deddy mengungkapkan, kabar rencana pertemuan kedua tokoh nasional itu. Namun, dia tidak mengetahui secara detail mengenai kapan pertemuan itu akan dilakukan.

"Saya dengar begitu (Megawati bertemu JK), tapi pastinya enggak tahu," kata Deddy kepada Tribunnews.com, Kamis (22/2/2024).

Ia mengungkapkan, tak hanya JK yang ingin bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, melainkan beberapa tokoh lainnya.

"Saya kira tidak hanya Pak JK. Saya kira banyak tokoh juga yang pengen ngobrol lah tentang situasi Indonesia hari ini," ujar Deddy.

"Tapi, siapa saja dan waktunya, saya enggak ngerti karena saya lagi ngurusin suara di kecamatan di dapil (daerah pemilihan)," ucapnya menambahkan.

Sebagimana diketahui, Megawati dan JK berbeda pilihan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Megawati mendukung pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo.

Sementara, JK mendukung pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.

Duet pasangan ini didukung Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

JK Optimis dua putaran

Proses pemilihan calon presiden-wakil presiden RI sedang berlangsung di Tanah Air.

Kini, beberapa quick count atau hitungan sementara sudah dirilis.

Tiga pasangan calon presiden-wakil presiden yang bertarung yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD.

Wakil Presiden RI Ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) optimis Pilpres 2024 berjalan dua putaran.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla, usai melakukan pencoblosan di TPS 03, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

"Saya optimis (dua putaran)," kata JK, kepada wartawan di Jakarta, Rabu ini.

Adapun JK mengatakan, yang paling penting ialah agar Pemilu 2024 dapat berlangsung secara bersih.

"Harapannya cuma satu, pemilu itu bersih untuk seluruh Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, JK menilai, Pemilu di Indonesia merupakan pemilihan umum terumit di dunia.

"Iya ini karena rumitnya pemilu di Indonesia ini salah satu yang terumit di dunia. Dengan partai kampanye, kemudian namanya juga harus dipilih, itu yang susah sekali," katanya.

"Jadi kita mendoakan KPPS ini agar sehat-sehat," tutur JK.

Jusuf Kalla dukung AMIN

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) secara resmi mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), di pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).

Husain mengungkapkan dukungan itu disampaikan JK saat melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12), di Makassar, M Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ungkap Husain.

Husain menyebut, selama ini JK selalu menyampaikan netral, namun sebagai warga negara memiliki hak dalam pilihan politik.

Dia mengungkapkan dukungan diberikan JK berdasarkan track record Anies Baswedan

"Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujar Husain.

Selain itu, kata Husain, JK telah menganggap Anies sebagai murid politiknya yang memiliki integritas.

"Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut," ucap Husain.

Ada pun JK enggan mengomentari capres lain. Namun, kata Husain, menurut JK seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil dan tidak pemarah.

"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut," ucap dia.

"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," tandasnya.  

Jokowi ingin ketemu Mega

Rencana Presiden Jokowi yang ingin temui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dibenarkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Sri Sultan Hamengku Buwono membenarkan kabar soal rencana Jokowi temui Megawati.

Sri Sultan Hamengku Buwono membenarkan, jika dirinya diminta memfasilitasi pertemuan dengan Megawati.

Rencana Jokowi tersebut awalnya digaungkan oleh pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie.

Saat dikonfirmasi, Sri Sultan HB X membenarkan informasi tersebut.

Permintaan itu, katanya, disampaikan langsung oleh Jokowi saat melakukan pertemuan tertutup selama satu jam dengan Sri Sultan HB X di Kraton Yogyakarta, Minggu (28/1/2024).

"Betul (diminta Presiden untuk memfasilitasi pertemuan dengan Megawati)," kata Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (12/2/2024).

Kendati demikian, Sri Sultan HB X menekankan dirinya bersifat pasif terkait rencana pertemuan itu.

Ia menjelaskan tidak memberikan inisiatif, tapi menyerahkan kepada Presiden Jokowi.

Di sisi lain, dirinya siap apabila dibutuhkan untuk memfasilitasi.

"Terserah bapak presiden sendiri, saya kan pasif bukan ngoyak-oyak (mengejar)."

"Tapi kan saya nunggu presiden. Kalau memang presiden memerlukan (untuk difasilitasi), saya bersedia, kan hanya itu. Kalau enggak ya nggak apa-apa. Udah gitu aja," jelasnya. 

Ia menegaskan, pertemuan dengan Megawati merupakan inisiatif dari Presiden Jokowi.

"Berarti bukan saya yang mengambil inisiatif to, yang mengambil inisiatif kan bapak presiden sendiri. Ya terserah bapak presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega yang saya fasilitasi nggak, kan gitu."

"Kalau bisa ketemu sendiri kan ya syukur," tuturnya. 

Sri Sultan HB X dan Jokowi memang pernah bertemu di Kraton Kilen, Yogyakarta, pada Minggu (28/1/2024) lalu.

Kala itu Sri Sultan enggan membocorkan apa perbincangan dalam pertemuan itu. 

Namun ia tak menampik bahwa dalam pertemuan itu juga membahas soal politik. 

"Iya (bahas situasi politik), ya dari pengamatan aja," jelas Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (29/1/2024). 

Isi Obrolan Sri Sultan HB X dan Jokowi Dibeberkan 

Tidak lama setelah bertemu Jokowi, Sri Sultan HB X pun bertemu pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie.

Connie lantas membeberkan topik pembicaraan dalam pertemuan antara Jokowi dan Sultan HB X itu ke publik.

Connie menjelaskan, Jokowi sempat bertanya kepada Sultan HB X terkait fasilitasi pertemuan dengan Megawati.

"Dia (Jokowi) bilang, 'Kalau nanti bertemu dengan Ibu Mega, Sultan berkenan enggak memfasilitasi?'. Bukan (Jokowi) minta (dipertemukan dengan Megawati)," kata Connie.

Sri Sultan HB X, lanjut Connie, juga sempat berpesan kepada Jokowi agar tidak menyakiti Megawati.

Menurut Connie pribadi, kesulitan Jokowi untuk bertemu dengan Megawati karena salah pribadinya.

"Salah Presiden (Jokowi) menyakiti Ibu Mega, sekarang mau bertemu dengannya," ucap Connie.

Dikiritik PDIP 

Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira.(Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha)
Pernyataan Connie itu pun viral dan mendapatkan respons dari banyak pihak. Termasuk dari Politikus senior PDIP, Andreas Hugo Pareira.

Andreas justru mengkritik sikap Jokowi, Ia mengatakan, langkah Presiden Jokowi sangat aneh.

Sebab, saat ini dia masih berstatus sebagai kader PDIP.

"Malah menurut saya aneh, Jokowi kan kader PDIP," kata Andreas, Selasa (13/2/2024).

Andreas menegaskan, PDIP sudah memperjuangkan dan memenangkan Jokowi dalam beberapa kontestasi.

Hal itu dimulai dari ketika Jokowi menjabat dua periode sebagai Wali Kota Surakarta.

Kemudian, saat Gubernur DKI Jakarta hingga presiden dua periode.

Akan hal itu, ia pun menyayangkan, mengapa Jokowi harus mencari perantara untuk bertemu Megawati padahal hubungan keduannya sudah terjalin sedemikian eratnya. 

"Kok jadi mau ketemu Ketum saja muternya jauh amat, mesti pake perantara segala. PDIP tidak pernah mengkhianati Jokowi," ujar Andreas.

Tanggapan Istana

Menindaklanjuti kabar yang beredar, pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana buka suara.

Ari mengatakan, inisiatif pertemuan antar tokoh bisa datang dari mana saja, termasuk Presiden.

Yang terpenting, lanjutnya, pertemuan dilakukan demi membahas kepentingan bangsa.

"Inisiatif pertemuan bisa muncul dari mana saja tapi yang paling penting adalah silaturahmi antar tokoh bangsa pasti akan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara," kata Ari saat pada Selasa, (13/2/2024).

Ari menjelaskan, Presiden selama ini selalu terbuka untuk bersilaturahmi atau bertemu dengan berbagai tokoh.

Apalagi membahas kebaikan dan kemajuan bangsa.

"Presiden selalu terbuka untuk bertemu, bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa. Apalagi untuk kebaikan dan kemajuan bangsa," pungkas Ari. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved