Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waspada! Preman Berkeliaran di Kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Firman menegaskan akan menyelidiki keberadaan preman berlagak tukang parkir itu.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Aksi premanisme di sekitar Pelabuhan Soekarno Hatta Jl Nusantara Makassar meresahkan warga. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi premanisme berlagak tukang parkir kembali berkeliaran di kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Jl Nusantara, Makassar.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Firman menegaskan akan menyelidiki keberadaan preman berlagak tukang parkir itu.

Pasalnya, warga dibuat resah dengan ulah mereka yang terkesan memajaki saat warga menjemput keluarga yang tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta.

"Kami akan coba selidiki di lokasi, dan bagi korban yang merasa terganggu atau dirugikan silahkan laporkan langsung pasti kami tindaklanjuti," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Firman ditemui Selasa (20/2/2024) siang.

Sebelumnya diberitakan, Aksi premanisme di sekitar Pelabuhan Soekarno Hatta Jl Nusantara Makassar meresahkan warga.

Mereka meminta paksa uang kepada pengendara yang berhenti atau menjemput keluarga di depan pelabuhan.

Sejumlah warga jadi korban, termasuk Diana dan Sahabu penumpang kapal dari Lampung.

Preman berlagak tukang parkir itu meminta uang Rp5 ribu ke pengendara motor dan Rp10 ribu untuk mobil.

"Saya panik, pas saya naik di mobil, ada tukang parkir yang tahan pintu mobil. Dia minta Rp10 ribu," kata Sahabu, Selasa (20/2/2024).

Pelaku nekat mehanan kendaraan korbannya jika belum diberikan uang.

Seperti motor, preman tersebut berdiri di bagian depan dan menutup jalan.

Sementara, jika mobil, preman tersebut berdiri di samping sembari memegang pintu yang sedang terbuka.

"Kalau motor dipaksa bayar Rp5 ribu. Preman yang kuasai area pelabuhan," ujarnya.

Preman itu tak membiarkan pintu tertutup meski penumpang sudah naik.

Preman itu berkelompok-kelompok di setiap titik.

Ada yang beraksi pas di depan pintu gerbang pelabuhan termasuk dekat pos polisi hingga jalan Nusantara.

"Saya kan keluar dari pelabuhan dan menunggu jemputan di depan Indomaret. Pas keluarga datang menjemput, langsung dipalak," ujarnya.

Tak ada warga yang lolos dari aksi premanisme tersebut.

Meski begitu, tak ada polisi yang bertugas saat malam hari. 

Akibatnya, preman tersebut leluasa memalak.

Tak ada warga yang lolos dari aksi premanisme tersebut.

Meski begitu, tak ada polisi yang bertugas saat malam hari. 

Akibatnya, preman tersebut leluasa memalak.

Warga takut kendaraannya dirusak atau dianiaya jika tak memenuhi permintaan preman tersebut.

"Kami kasi uang. Jangan sampai mereka aniaya kami atau rusak kendaraan. Apalagi tengah malam, tak juga polisi," ujarnya.

Warga mengaku heran melihat kondisi pos polisi di depan pelabuhan yang kosong.

"Kenapa tidak ada polisi yang berjaga saat malam. Mereka kemana?," kata dia.

Seharusnya, area pelabuhan dijaga ketat oleh polisi, apalagi area rawan.

Pelabuhan Makassar akan menjadi tempat keluar masuknya barang haram jika tak dijaga polisi.

Seharusnya, area pelabuhan dijaga ketat oleh polisi, apalagi area rawan.

Pelabuhan Makassar akan menjadi tempat keluar masuknya barang haram jika tak dijaga polisi.

Dia berharap, polisi memberantas aksi premanisme di Pelabuhan Makassar.

"Kami tidak nyaman kalau begitu. Kalau ada karcis, kami siap bayar. Tapi ini tidak ada," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved