Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Erwin Aksa Raih Suara Besar di 'Markas' Sahroni

Kelurahan Kebon Bawang merupakan 'markas' dari Bendahara Umum Partai Nasdem Sahroni.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Calon anggota DPR RI Erwin Aksa berhasil meraih suara besar di kandang Sahroni di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Calon anggota DPR RI Erwin Aksa berhasil meraih suara besar di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Erwin mencalonkan diri melalui Partai Golkar dengan nomor urut 2.

Kelurahan Kebon Bawang merupakan 'markas' dari Bendahara Umum Partai Nasdem Sahroni.

Ada delapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kelurahan Kebon Bawang.

Di kelurahan ini, Erwin yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis DPP Partai Golkar ini meraup lebih dari 200 suara.

Bahkan, di beberapa TPS, Erwin berhasil mengungguli 'tuan rumah' Sahroni yang mendapat julukan crazy rich Tanjung Priok itu.

Erwin berhasil mengungguli Sahroni di TPS 52 dan TPS 57.

Di TPS 52, Erwin mampu mengamankan 41 suara, unggul jauh dari Sahroni yang mengumpulkan 29 suara.

Sementara di TPS 57, pria kelahiran Ujung Pandang ini bisa mengalahkan Sahroni dengan mengumpulkan 55 suara, sedangkan Sahroni berhasil meraih 48 suara.

Selain dua TPS tersebut, Erwin harus mengakui keunggulan Sahroni yang memang berada di basis suaranya di Tanjung Priok.

Diketahui, Sahroni mencoblos di TPS 59 Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok.

Meski kalah di TPS 59, Erwin berhasil mengumpulkan 20 suara, sementara Sahroni meraup 90 suara.

Di TPS 56, Erwin juga hanya kalah tipis dari Sahroni yang berhasil mengamankan 35 suara, sementara Erwin berada di bawahnya dengan 23 suara.

Hingga Rabu (14/2/2024) malam, jumlah suara yang dikumpulkan Sahroni di 'markas'-nya sendiri yakni sebanyak 400 suara.

Sementara, di kelurahan yang sama, Erwin mampu 'mencuri' 212 suara.

Sebelumnya, nama Erwin Aksa menjadi empat besar caleg berdasarkan survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia di Dapil DKI Jakarta III.

Selain nama Erwin Aksa, muncul juga nama Sahroni, Adang Daradjatun, dan Charles Honoris berdasar survei yang digelar pada 25 hingga 31 Januari 2024 ini.

Erwin kunjungi PWNU DKI Jakarta sebelum bertarung

Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Partai Golkar Erwin Aksa menyambangi PWNU DKI Jakarta di Jalan Utan Kayu, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, pada Kamis (7/9/2023).

Kedatangan Erwin ke sana guna meminta restu kiai untuk menghadapi Pileg pada 14 Februari 2024, sekaligus membahas isu-isu yang sedang hangat di Ibu Kota.

Erwin datang didampingi sang ayah yang juga sebagai politikus senior Partai Golkar, Aksa Mahmud.

Di Jakarta, Erwin akan bertarung di Dapil III Jakarta meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu.

Erwin mengungkapkan, kedatangannya ke sana hendak meminta doa dan arahan dalam pencalonan sebagai wakil rakyat di Parlemen Senayan.

Dia memang terlahir dari darah Nahdlatul Ulama (NU), di mana sang ayah merupakan kader senior NU.

“Saya selama ini penonton jadi tim sukses mulu. Jadi saya ingin mencoba mensukseskan diri. Selama ini mensukseskan teman saja,” ujar Erwin Aksa di hadapan elit dan kader PWNU DKI Jakarta Kamis (7/9/2023).

Di dalam silahturahminya itu, Erwin mempunyai terobosan untuk menangani polusi udara Jakarta yang saat ini tak kunjung selesai.

Hal ini dia ungkap karena sebagai calon kandidat Legislatif Senayan dari Dapil Jakarta.

Menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta harus berani mengeluarkan kebijakan dalam membatasi masuknya produk kendaraan bermotor di Ibu Kota.

Sebab kendaraan menjadi salah satu biang kerok polusi udara.

“Tapi harus ada komitmen juga kendaraan bermotor mobil harus dikurangi, sudah banyak regulasi di negara maju bahwa jumlah mobil itu harus dikontrol Perlu keberanian, lihat aja dilampu merah menumpuk motor,” jelas Erwin.

Terpenting, kata dia, pusat ekonomi jangan menumpuk semua di Jakarta. Memang saat ini sudah merambah ke wilayah BSD, Tangerang, Banteng. “Pelan-pelan juga harus dibenahi,” lanjutnya.

Disamping itu menurut dia, buruknya polusi udara di Jakarta disebabkan masih minimnya ruang terbuka hijau di Jakarta. Jika banyak ruang terbuka hijau maka menjadi solusi pembersih udara.

“Polusi udara yang pertama DKI ini kekurangan ruang hijau apalagi di utara khususnya, taman nya kurang termasuk juga beberapa daerah,” imbuhnya.

Lalu, perlu adanya percepatan transportasi publik di Kota Jakarta. Apalagi selama ini Jakarta didominasi oleh kendaraan motor dan mobil.

“Penggunaan mobil motor listrik dalam komplek maupun jalan besar, karena kedepan itu paling besar itu masalah bagaimana perluasan tanah ruang terbuka hijau RPTRA,” terangnya.

“Seringkali kejadian tanahnya itu milik BUMN, tidak bisa dibangun Pemda, nah itu harus ada jembatan ke pusat nah itulah tugas dari wakil rakyat yang di pusat, menjembatani persoalan daerah nah itu sebenarnya,” sambungnya.

Sementara itu sang ayah, Aksa Mahmud mengatakan, bila ingin meraih hasil yang maksimal perlu menjalin silaturahmi dengan para kiai dan meminta doanya.

Sebab menurut dia, kerja keras harus juga diiringi doa, terlebih doa para kiai. 

“(Erwin Aksa) Lahir dari rahim NU. Kalau mau menang, minta doa para kiai,” ujar Aksa Mahmud. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved