Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Pelaku Pasar ‘Wait and See’ Nantikan Hasil Pilpres 2024

Jelang pemungutan suara pemilu pilpres 2024 cukup memberikan rasa kekhawatiran pelaku pasar.

Editor: Muh Hasim Arfah
Tribunnews/Jeprima
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran rakabuming Raka, nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berfoto bersama dengan Pimpinan KPU usai mengikuti debat kelima Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). Debat kelima mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan,sumber daya manusia dan inklusi. 

-Ekonomi Pasca Pemilu Diproyeksi Tumbuh 5 Persen

-Bantuan Langsung Tunai Dorong Belanja Masyarakat

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong melihat investor tidak ingin mengambil risiko untuk menanamkan modalnya di tengah ketidakpastian situasi politik.

Menurutnya, menjelang pemungutan suara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 cukup memberikan rasa kekhawatiran pelaku pasar.

“Idealnya memang untuk investor di aset berisiko akan cenderung wait and see dulu sampai pilpres,” kata Lukman kepada Tribun Network, Selasa (6/2/2024).

Lukman melihat investor khawatir apabila terjadi perpecahan dan ketidakstabilan politik menjelang Pilpres 2024.

Selain sentimen internal di sisi eksternal, mata uang rupiah masih akan tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Dolar AS yang kembali menguat menjadi tekanan bagi rupiah,” urainya.

Chief Economist PT Mandiri Sekuritas Rangga Cipta memproyeksi dana asing masuk atau capital inflow bakal menyentuh angka 10 miliar dolar AS sepanjang tahun 2024.

Rangga memperkirakan capital inflow mulai masuk ke Indonesia di kisaran kuartal II dan kuartal III selepas Pilpres 2024

Masuknya dana asing sejalan dengan penurunan suku bunga acuan bank sentral AS The Fed.

“Kami lihat market akan bergerak berdasarkan ekspektasi, dan biasanya sebelum actual cutnya The Fed ada sinyal pemangkasan yang datang lebih dulu,” kata Rangga.

Mandiri Sekuritas memperkirakan inflasi dalam negeri pada 2024 tetap stabil di sekitar 3,2 persen dan suku bunga Bank Indonesia (BI) turun sebesar 75 bsis poin ke 5,25 persen.

Selain itu nilai tukar rupiah diperkirakan menguat ke level Rp14.900 secara rata-rata, tetapi masih dipengaruhi volatilitas ekonomi global di kuartal I-2024.

”Kami tetap optimis akan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia di tahun Pemilu 2024,” tukas Rangga.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved