Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Benarkah Ada Operasi Redam Suara Kampus Jelang Pilpres 2024? Mahfud MD Bicara

Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD mengungkapkan menerima laporan adanya operasi menekan rektor perguruan tinggi.

Editor: Ari Maryadi
KPU RI
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD mendampingi Ganjar Pranowo dalam debat kelima capres, Minggu (4/2/2024). Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya mendapatkan laporan ada semacam operasi untuk menekan rektor-rektor kampus yang belum menyatakan sikap dan akan membuat deklarasi untuk kebaikan bangsa demi membangun demokrasi yang bermartabat. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Benarkan ada operasi meredam suara-suara perguruan tinggi menjelang Pilpres 2024?

Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD mengungkapkan menerima laporan adanya operasi menekan rektor perguruan tinggi.

Menurutnya, operasi tersebut berupaya menggerakkan rektor kampus memberikan pandangan berbeda soal suasana pesta demokrasi.

Hal itu disampaikan Mahfud MD menanggapi ramainya kritikan dari berbagai profesor dan akademisi terhadap pemerintahan Jokowi.

Akademi ramai-ramai menyoroti pernyataan Jokowi soal presiden boleh memihak di Pilpres 2024.

“Secara bersamaan muncul operasi yang mendekati rektor-rektor yang belum mengemukakan, mereka diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda, untuk mengatakan bahwa Presiden Jokowi baik,” paparnya saat berdialog “Tabrak Prof” di Yogyakarta, Senin (5/2/2024).

Mahfud melanjutkan, ada beberapa rektor perguruan tinggi membuat pernyataan seperti yang diminta oleh pihak yang melakukan operasi tersebut.

Kendati demikian, ada juga rektor yang jelas-jelas menolak, tambah Mahfud. Seperti rektor Universitas Soegijapranata di Semarang.

“Dia (rektor) mengatakan diminta untuk menyatakan untuk pemerintahan Jokowi baik, pemilu baik dan lain sebagainya, nah itu yang beredar,” ujar Mahfud.

Adanya intervensi ke kampus-kampus, lanjut mantan Menkopolhukam ini, bisa saja terjadi, tetapi untuk mengatakan perguruan tinggi itu takut karena adanya tekanan, itu tidak juga.

Saat ini, menurut Mahfud, sudah 59 perguruan tinggi, dan selanjutnya akan terus mengalir setiap perguruan tinggi akan menyatakan sikap untuk mengawal pemilu dan menyuarakan pemerintahan yang beretika.

Menurutnya, semakin menekan perguruan tinggi, maka semakin bergelombang gerakan-gerakan tersebut.

“Oleh karena itu karena kita berada di Yogyakarta, mari kita mengucapkan terima kasih kepada para guru besar civitas akademika UGM (Universitas Gajah Mada) yang telah memulai lebih dulu untuk mengajak perguruan tinggi lain menyatakan sikap yang sama,” tegasnya.

Unhas Bergerak Kawal Demokrasi, Prof Amran Razak: Kami Ingin Kembali ke Jalan Benar

Forum Guru Besar dan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) gelorakan deklarasi "Unhas Bergerak Untuk Demokrasi" di depan Rektorat Unhas pada Jumat (2/2/2024)

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved