Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Ahok Gabung ke Ganjar-Mahfud Untuk Cekal Koalisi 01 dan 03 di Pilpres Putaran Kedua? Ini Jawabannya

Dikabarkan, kehadiran Ahok di pasangan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan membawa misi khusus.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Ahok akan fokus kampanye Ganjar-Mahfud di Jakarta. Ahok mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Ia rela lepaskan gaji Rp170 juta demi menangkan Ganjar-Mahfud. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dukungan mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi pertanyaan publik.

Dikabarkan, kehadiran Ahok di pasangan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan membawa misi khusus.

Ahok dikabarkan akan menghambat pembentukan koalisi paslon nomor 3 dan paslon nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

Ganjar Pranowo menjawab keraguan sejumlah kalangan terkait keputusan Ahok.

Pasalnya, Ahok dianggap sebagai ‘Kuda Putih’ Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Apabila, paslon 3, Ganjar-Mahfud lolos ke putaran kedua Pilpres 2024, kemungkinan tidak akan berkoalisi dengan paslon nomor 1.

“Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, dan berasumsi. Pak Ahok adalah teman saya. Dia sudah lama bersama saya, dan tentu saja dia punya nilai-nilai,” kata Ganjar merespons Ahok sebagai ‘Kuda Putih’ Jokowi usai berorasi politik pada Hajatan Rakyat Kalimantan Timur di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).

Nilai-nilai itu, jelas Ganjar, ditunjukkan Ahok sewaktu menjabat anggota DPR RI, Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga Gubernur DKI Jakarta.

Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta ketika Jokowi memenangkan Pilpres 2014.

Sebelumnya, Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan Ahok sebagai wakilnya.

Keduanya memenangkan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.

“Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, dan kemudian dia masuk penjara. Dan, dia ikhlas itu. Lalu, dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup dan memilih keluar untuk membantu saya, karena sebuah nilai,” kata Ganjar.

Nilai-nilai itu, lanjutnya, secara universal bisa dipertanggung jawabkan. 

“Take it or leave it, itu saja,” pungkas Ganjar

Gaji fantastis Ahok

Besaran Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Kini Ahok kehilangan gaji fantastis setelah memutuskan perjuangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menang di Pilpres 2024.

Untuk dukung Ganjar-Mahfud MD, Ahok siap menerima risiko penghasilan di Pertamina.

Ahok mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina pada Jumat (2/1/2024).

Ahok telah membubuhkan tandatangan pengunduran dirinya untuk total memenangkan pasangan nomor urut 3.

Kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu bahkan rela melepas gaji senilai Rp170 juta per bulan ditambah bonus tantiem sebagai komut Pertamina.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok.

Ahok mengatakan, setelah memutuskan mundur, dirinya akan berkampanye memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud.

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, pengunduran diri itu sekaligus menjawab pertanyaan mengenai arah politiknya Pemilu 2024.

"Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," ungkap Ahok.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga merespon soal mundurnya Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Arya memastikan surat pengunduran diri Ahok sudah diterima oleh Kementerian BUMN. "Surat pengunduran diri sudah sampai sama kami," ujar Arya saat dikonfirmasi, Jumat (2/2/2024).

Arya menyampaikan terima kasih atas langkah inisiatif Ahok untuk mengundurkan diri. Sebab, sesuai aturan bahwa pejabat BUMN, termasuk komisaris dilarang terlibat dalam kegiatan kampanye pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kami terima kasih kepada Pak Basuki atau Pak Ahok karena sudah memberikan surat pengunduran diri," terang Arya.

Arya menyebut langkah Ahok tersebut sama seperti komisaris-komisaris BUMN lainnya yang sudah mengajukan pengunduran diri lebih dahulu.

"Jadi bagi kita terima kasih karena mereka sudah menyerahkan surat pengunduran diri karena terlibat dalam kampanye," terang Arya.

Genderang Perang

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai mundurnya Ahok yang menyusul Mahfud MD menjadi tanda perang terbuka antara PDIP dan Jokowi.

Mundurnya dua tokoh tersebut di tengah perhelatan Pemilu 2024 yang akan segera capai puncaknya pada 14 Februari mendatang.

"Memang PDIP telah perang terbuka semenjak Gibran dijadikan cawapres Prabowo oleh Jokowi. Apalagi Gibran dijadikan cawapres resmi oleh Partai Golkar bukan oleh PDIP," kata Ujang dihubungi Sabtu (3/2/2024).

Ujang melanjutkan dengan mundurnya Mahfud termasuk Ahok merupakan bagian dari tanda-tanda perang terbuka antara PDIP dan Jokowi sudah terjadi.

"Kelihatannya PDIP melakukan serangan secara ofensif dengan dibuktikannya mundurnya pihak-pihak menjadi kawan politik (Jokowi) baik Mahfud, Andi Wijayanto, termasuk Ahok," terang Ujang.

Ia menegaskan bahwa perang terbuka antara PDIP dan Jokowi itu berlangsung saat ini di tengah perhelatan pemilu 2024.

"Soal nanti sampai menang dan unggul kekuatan antara PDIP dan Jokowi kita lihat saja nanti," tutupnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved