Opini
Masa Tenang Untuk Kejernihan Memilih
Adanya hari pemilu diharapkan rakyat dapat memurnikan harapannya pada saat mencoblos tanpa ada tekanan batin.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
Alur ini sarana perusak suasana hari tenang, sebab mampu mengubah sekejap suara pilihan seseorang.
Sulit menghindari keadaan ini, disis lain keadaan mendukung, disisi lain kepepet.
Artinya, masyarakat sekedar menerima serangan fajar sebagai bentuk penghormatan.
Menghindari Bisikan
Dalam kurun waktu tiga hari sebagai hari tenang tentu akan ada ujian bisikan dalam
mengubah arah pilihan.
Bisikan ini dapat berupa kiriman spam di media sosial, cerita dari telinga ke telinga tetangga, hingga selebaran hadiah.
Meskipun sangat sulit menghindari adanya gesekan suara yang mengarah pada penawaran pada pasangan calon tertentu.
Bukan berarti tidak ada upaya dari diri sendiri untuk memurnikan pilihan.
Serangan yang terstruktur seperti serangan bantuan, serangan amplop, serangan jasa menjadi
angin segar bagi masyarakat yang kesejahteraan level menengah ke bawah.
Tentu momentum ini dapat dijadikan sebagai sarana ninja suara.
Kesejahteraan menjadi suara emas di hari tenang dalam komunikasi yang efektif.
Pendekatan bantuan lahan sebagai visi misi cerita awal mensejahterakan.
Penerimaan penawaran dengan penukaran suara menjadi langkah damai.
Hidup tenang tanpa adanya kampanye dadakan perlu diharapkan untuk menciptakan pemilu
damai.
Usaha yang negatif perlu kita hindari.
Tetap fokus pada suara diri dengan menilai hasil debat yang telah disiarkan secara nasional.
Lima kali pertemuan antara pasangan calon capres dan cawapres tentu cukup memberikan penilaian dalam lima tahun kedepannya.
Melihat Track record setiap masing-masing dari sisi individu calon presiden dan wakil
presiden sebagai penilaian kecapaian kepemimpinannya.
Pengawasan dari elemen masyarakat dan pemandu keamanan negara perlu dilibatkan. TNI-
POLRI menjadi pilar keamanan yang netral tanpa terikat dengan salah satu kekuatan. Sikap
perangkat pemerintahan tidak boleh mencerminkan arahan satu suara sebagai upaya
netralitas. Masyarakat butuh kepastian dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
menyuarakan suara rakyat.
Tidak cukup suara rakyat didengar saat pemungutan suara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.