Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

TKN Prabowo-Gibran Sindir Mahfud MD Telat Mundur Menko Polhukam

Ahmad Doli Kurnia Tandjung berpandangan pengunduran diri Mahfud MD terlambat dan kehilangan momentum.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
Erlan Saputra/Tribun-Timur.com
Komando Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Doli Kurnia Tandjung 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komando Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Doli Kurnia Tandjung berpandangan pengunduran diri Mahfud MD terlambat dan kehilangan momentum.

Mahfud MD resmi pamit dari pemerintahan Jokowi.

Ia meninggalkan kursi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) demi fokus pencalonan sebagai cawapres pasangan Ganjar Pranowo.

Surat pengunduran diri ini menandai langkah Mahfud MD untuk meninggalkan jabatan strategisnya dalam pemerintahan.

Menurut Ahmad Doli, langkah Mahfud MD untuk mundur dari menteri kabinet Indonesia Maju seharusnya dilakukan lebih awal.

Dengan tersisa waktu yang singkat menuju Pilpres, Doli menyoroti bahwa momentum pengunduran diri Mahfud MD menjadi kurang efektif.

Di samping itu jika pertimbangannya adalah untuk menjaga etika dan konsistensi politik.

"Sebenarnya pemunduran diri Pak Mahfud MD, kalau dilihat dari segi waktu dan momentum kan, menurut saya terlambat. Ini kan seperti ilmu politik aja," kata Ahmad Doli kepada wartawan.

"Kalau memang cara berpikir dan kemudian alasannya untuk menjaga etika, terus kemudian fokus terhadap capres-cawapres, itu kan (seharusnya) dari awal pas pendaftaran pilpres," sambung Wakil Ketua Umum DPP Golkar bidang pemenengan pemilu itu.

Pernyataan Ahmad Doli menegaskan bahwa dalam konteks politik, penting bagi para pemimpin untuk membuat keputusan tepat waktu dan memperhatikan momentum yang tepat agar tindakan mereka memiliki dampak yang maksimal.

Waketum DPP Golkar ini juga menyoroti bahwa selama ini, Mahfud MD dan timnya terlihat mengkritik pemerintahan.

Padahal Mahfud merupakan bagian dari pemerintahan itu sendiri sebagai Menko Polhukam dan calon wakil presiden pasangan Ganjar Pranowo.

Kritik terhadap pemerintahan yang diutarakan oleh Mahfud dan timnya dinilai tidak konsisten dengan posisi mereka di dalam pemerintahan.

"Nah sekarang sisa beberapa hari lagi, mau menyatakan mundur, menurut saya sudah kehilangan momentum. Kalau memang dasar pemikiran mundurnya itu untuk seolah-olah menjaga etika. Nah selama ini kenapa masih mempertahankan diri (sebagai menteri)," tandasnya.


Apasan Mahfud MD Mundur sebagai Menko Polhukam

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved