Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

pemilu 2024

Prof Firdaus Muhammad: Kalau Mau Lihat Demokrasi Sehat, Media Harus Sehat

Firdaus Muhammad menyebut Media sebagai salah satu pilar demokrasi berperan penting di tahun politik.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
RUDI SALAM/TRIBUN TIMUR
Guru Besar UIN Alauddin Makassar Prof Dr Firdaus Muhammad (baju batik) saat menjadi penyangga seminar bertajuk Independensi Media Massa pada Tahun Politik di Studio Andi Nyongki RRI Makassar, Jalan Riburane, Sabtu (3/2/2024). Seminar ini dihadirkan oleh mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Fajar (Unifa). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Media sebagai salah satu pilar demokrasi berperan penting di tahun politik.

Jika ingin melihat demokrasi sehat, media pun juga harus sehat.

Demikian penekanan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Dr Firdaus Muhammad.

Penekanan ini disampaikan saat menjadi penyangga seminar bertajuk Independensi Media Massa pada Tahun Politik di Studio Andi Nyongki RRI Makassar, Jalan Riburane, Sabtu (3/2/2024).

Seminar ini dihadirkan oleh mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Fajar (Unifa).

Hadir sebagai pembicara Heldayanti dengan topik pembahasan Optimalisasi Media Pemda di Tahun Politik, Rahmadhani dengan tema Tantangan Independensi Media di Tahun Politik, Ilham Akbar dengan tema Strategi Penetrasi Jurnalistik Lokal Melalui Media Sosial.

Kemudian hadir juga Wahyu Saputra dengan tema pembahasan Jurnalisme Partisan, Ayu Amalia dengan tema Netralitas dan Peluang Bisnis Media di Tahun Politik, serta Dafa Ainur dengan tema Desain Media dalam Politik.

Setelah mendengarkan semua pemapran pemateri, Prof Firdaus Muhammad mengatakan bahwa media merupakan salah satu pilar demokrasi.

Di dalam perjalannya, utamanya pada masa pemilu media mendapatkan banyak tekanan, baik dari dalam maupun dari luar.

Olehnya, dibutuhkan independensi media massa pada tahun politik.

“Kalau mau melihat demokrasi sehat, media juga harus sehat,” kata Prof Firdaus.

Penulis kolom Literasi Ulama Tribun Timur tersebut juga menyebut bahwa media harus harus berimbang.

Utamanya media di bawah naungan Pemerintah Daerah (Pemda). 

“Ketika banjir misalnya, diberitakan juga. Jangan ada peristiwa tidak dipublish. Bukan berarti media pemerintah sekadar pencitraan,” katanya.

Lahirkan Informasi Akurat

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved