Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Timnas AMIN Meradang! Tom Lembong Tantang Balik Bahlil, Cak Imin Tunggu Jawaban Luhut

Cak Imin dan Tom Lembong siap menjawab sindiran Luhut Pandjaitan dan Bahlil mengenai pertambangan nikel.

Editor: Alfian
ist
Cak Imin dan Tom Lembong menantang Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil 

"Kalau ada yang berpandangan bahwa proses pemerintah untuk tidak mempertahankan pelarangan ekspor (nikel), saya mau tanya, nasionalisme kepada negara ini dimana? Jangan terlalu pintar sekolahnya ke luar negeri sampai negara kita mau jual. Maka kalau mau dibuka, saya bingung," Kata Bahlil dalam acara Market Outlook Trimegah, di Jakarta, Rabu, (31/1/2024).

Cak Imin Tak Gentar ke Luhut

Cak Imin mengaku siap meladeni tantangan adu data soal hilirisasi nikel oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Muhaimin mengaku bersiap meladeni tantangan Luhut bersama Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong.

Cak Imin membawa serta Tom Lembong ketika berkampanye di Purawisata, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga dibersamai oleh pelawak, Muhammad Syakirun alias Kirun.

Setelah Tom Lembong menyapa hadirin, Cak Imin merangkulnya dan berkata bahwa mereka sedang bersiap-siap menghadapi Luhut.

"Jadi saya sama Pak Tom lagi siap-siap menghadapi Opung (Luhut)," kata Muhaimin dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Sebelumnya, Luhut menuduh Muhaimin berbohong soal tuduhan "hilirisasi ugal-ugalan" pemerintah. Luhut Binsar Pandjaitan pun menantang Muhaimin untuk terjun langsung ke area pertambangan nikel.

Ia mengatakan bahwa cawapres Anies Baswedan itu bisa menghubunginya kapan saja untuk bertemu di daerah hilirisasi dan mengklaim bahwa masyarakat di Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda Bay, Maluku Utara menikmati hasil hilirisasi.

"Dia bilang Muhaimin (Cawapres nomor urut 1) mau minta ketemu saya. Dia ada nomor telepon saya, telepon aja kapan, (lalu) pergi dia sana (ke lokasi hilirisasi)," kata Luhut, Jumat (26/1).

Cak Imin smenyatakan bahwa hilirisasi yang dilakukan selama ini cenderung mendatangkan "mudarat" dibanding "maslahat."

Ia menyoroti eksploitasi nikel yang dinilainya berlebihan sehingga merusak alam dan tidak sesuai prinsip pembangunan berkeadilan.

"Saya hari-hari ini mau ketemu Pak Luhut. Katanya mau adu data. Mau adu data apakah benar jumlah tambang-tambang kita maslahat dan mudaratnya nggak imbang," kata Cak Imin.

"Ngerti maslahat atau mudarat ndak? Jangan-jangan Opung nggak ngerti. Maslahat itu kemanfaatan, kemaslahatannya. Mudarat itu bahayanya. AMIN bertekad pembangunan yang benar adalah pembangunan yang maslahah, bukan pembangunan yang mudarat," lanjutnya.(*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved