Ulik Kekayaan Legislator Sulsel
Caleg DPRD Sulsel: Ada Tawaran Rp 500 Ribu Per Suara
Menurut pengamat politik dari Unhas Adi Suryadi Culla, wajar jika para miliuner berlatar belakang pengusaha menjadi legislator, terlepas dari apa pun
Penulis: Edi Sumardi | Editor: Edi Sumardi
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Perindo Sulsel, Askar menyebut, biaya kampanye caleg DPRD provinsi rata-rata Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar jika ingin terpilih.
Askar adalah caleg DPRD Sulsel dari dapil Makassar A.
Namun, mengeluarkan biaya kampanye miliaran rupiah juga bukan jaminan terpilih.
Askar menjelaskan kalkulasi biaya kampanye harus dikeluarkan caleg DPRD Sulsel agar terpilih.
“Kalau mau dapat suara 10 ribu atau 20 ribu, harus keluarkan miliaran. Satu suara biayanya minimal Rp 100 ribu dikali dengan jumlah suara yang duduk (terpilih). Kalau pakai konsutan, lebih mahal lagi. Ada konsultan tawarkan Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per suara,” kata Askar dalam wawancara di daerah pemilihannya, Senin (1/1/2024).

Biaya Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu per suara adalah biaya konsumsi, transportasi, dan alat peraga kampanye.
Agar calon pemilih tak beralih dukungan, maka basis massa harus dirawat dengan cara rutin menggelar pertemuan sosialisasi.
Satu titik kampanye minimal 1 kali pertemuan.
“Saat pertemuan, sudah dikasih makan, pas mau pulang minta uang transpor. Mereka bilang, ‘Kok diundang tapi tidak ada uang transportnya. Belum lagi kita dihadapkan dengan caleg punya modal besar,” tutur Askar.
Rachmatika sekaligus Ketua DPD Partai Nasdem juga mengakui jika jadi caleg memang membutuhkan biaya besar.
Namun, angka biaya kampanye dihabiskan relatif.
“Tapi berbagi pengalaman bahwa memang pemilu membutuhkan biaya karena ada cost politik timbul dalam agenda kampanye, mulai dari atribut, kegiatan kampanye, konsolidasi tim. Tentu itu membutuhkan biaya,” kata Rachmatika menyebutkan.
Rachmatika sudah 2 periode duduk sebagai legislator DPRD Sulsel dan 1 periode di DPRD Makassar mewakili Partai Golkar.
Dia punya pengalaman 3 kali bertarung di Pemilu dan tahun ini merupakan tahun keempat.
Askar juga mencontohkan model calon pemilih meminta uang kepada caleg dengan menyodorkan proposal kegiatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.