Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Jika Jokowi Cuti Kampanyekan Prabowo-Gibran, Pengamat: Tidak Ada Basa Basi Netral

Piter Abdullah Redjalam memandang keberpihakan Presiden Joko Widodo terhadap pasangan calon Presiden-Wakil Presiden suatu bukan persoalan.

Editor: Muh Hasim Arfah
KOMPAS.com/Rahel
Presiden Joko Widodo (Jokowi) makan siang bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). 

“Tidak ada lagi permainan basa basi netral dalam dunia politik,” tuturnya.

Selama kepala negara cuti berkampanye tidak menggunakan fasilitas negara maka tidak ada yang salah.

Piter melihat langkah Jokowi turun mendukung paslon nomor urut 02 hal yang wajar dewasa ini.

“Yang penting presiden cuti untuk kampanye dan tidak memanfaatkan fasilitas negara,” katanya.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan mekanisme pemerintahan apabila Presiden Joko Widodo cuti untuk kampanye Pemilu 2024.

Moeldoko mengatakan ketika presiden cuti yang akan menggantikan tugas pemerintahan adalah Wakil Presiden yaitu Ma'ruf Amin.

"Struktur pemerintah kan jelas kalau seandainya presiden cuti pada saat kampanye, Pak Wapres yang menggantikan,” ujar Moeldoko di Masjid Jami Nurul Huda, Jalan Perusahaan Raya, Kabupaten Malang, Jumat (26/1/2024).

Moeldoko menyatakan, keberpihakan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam konteks memberikan pembelajaran demokrasi.

Dia meminta masyarakat tidak perlu berpikir pesan Presiden Jokowi untuk benar-benar melakukan kampanye.

"Kita lihat konteks presiden kemarin kan lebih memberikan pembelajaran demokrasi bukan serta merta presiden akan menyampaikan kampanye," ujar Mantan Panglima TNI itu.

Menurutnya, sampai saat ini presiden dan menteri masih fokus untuk menyelesaikan tugas.

Bila mana nantinya presiden maupun menteri memutuskan cuti untuk kampanye pun tidak suatu persoalan sebab sudah sesuai aturan Undang-Undang Pemilu.

"Dalam undang-undang Pemilu sudah clear sepanjang tidak menggunakan fasilitas negara, kecuali untuk pengamanan masih ada," tuturnya.

Konsekuensi Logis

Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan presiden boleh memihak dan berkampanye di Pemilu 2024 bisa berdampak buruk.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved