Ribuan Warga Dapil Mamarita Deklarasi Dukung Rezeki Nur Maju DPRD Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pertarungan calon legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Daerah Pemilihan alias Dapil Makassar V diprediksi ketat. 

Dapil Makassar V, yang meliputi Kecamatan Mamajang, Mariso, dan Tamalate (Mamarita), dikenal dengan julukan "dapil neraka" setiap perhelatan politik.

Julukan ini muncul karena tingkat persaingan politik yang tinggi dan persaingan ketat antara calon legislatif. 

Dengan keberadaan sejumlah kandidat yang kuat dan latar belakang politik yang beragam, Dapil Makassar V menjadi medan pertarungan politik yang intens setiap kali pemilihan dilaksanakan. 

Pada Pemilu 2019, empat petahana, termasuk Vivin Sukmasari, Badaruddin Ophier, Busranuddin Baso Tika, dan Andi Nurman, harus menyerahkan kursi mereka kepada pendatang baru.

Kini Dapil Mamarita kembali menjadi pusat perhatian dengan munculnya pendatang baru yang menantang, termasuk politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rezeki Nur.

Rezeki Nur adalah istri dari Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar, Ahmad Susanto. 

Terbaru, ribuan warga berkumpul menyampaikan dukungan mereka kepada Rezeki Nur. 

Hal itu terlihat dalam konsolidasi dan temu relawan di Gedung GOR Pemuda Pettarani Makassar, Kamis (25/1/2024) malam. 

Dalam suasana penuh semangat, para pendukung yang memenuhi gedung, menyuarakan komitmen untuk mendukung Rezeki Nur sebagai wakil mereka di DPRD Makassar.

Konsolidasi ini menjadi bukti nyata dukungan massal yang diterima oleh Rezeki Nur dari masyarakat Dapil Mamarita. 

Dengan semangat dan dukungan tersebut, Rezeki Nur siap memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat Dapil Makassar 5 di tingkat legislatif Kota Makassar.

Rezeki Nur, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang begitu besar dari masyarakat Dapil Mamarita. 

Ia menegaskan tekadnya untuk menjadi suara bagi rakyat dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan masyarakat di tingkat legislatif. 

Caleg nomor urut 5 itu menyatakan bahwa sebanyak 1.320 koordinator telah siap untuk mengawal tempat pemungutan suara (TPS) dalam pemilihan.