Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Muhaimin Iskandar Minta Jokowi Belajar ke SBY, Singgung Presiden Tidak Netral di Pemilu

Cak Imin berharap orang nomor satu di Indonesia itu dapat belajar dari pengalaman Presiden ke-6 RI, SBY.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Kolase Muhaimin Iskandar, SBY dan Jokowi. Sikap Jokowi dan SBY berbeda saat sama-sama terlibat kampanye. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyinggung masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sikap Jokowi dan SBY berbeda saat sama-sama terlibat kampanye.

Cak meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengajukan cuti jika ingin ikut kampanye.

Cak Imin berharap orang nomor satu di Indonesia itu dapat belajar dari pengalaman Presiden ke-6 RI, SBY.

"Kalau berpihak (dan ikut kampanye), harus cuti segera. Kita hormat kepada Pak SBY dan (untuk) Pak Jokowi, tolong belajar dari pak SBY," kata Cak Imin sesaat setelah menghadiri Konsolidasi Pemenangan AMIN di Bali bersama Kader Penggerak Perubahan di Sunset 100 Hotel, Badung, Bali, Jumat (26/1/2024).

Dijelaskan Cak Imin, dirinya mengaku sedih dan prihatin atas pernyataan Jokowi yang menjelaskan bahwa presiden boleh berpihak ke pasangan calon (paslon) tertentu dalam Pilpres 2024.

Padahal seharusnya sebagai seorang pemimpin negara, Jokowi dapat netral.

"Ya kita sangat bersedih kalau punya presiden kemudian memilih jalan yang tidak (netral) untuk semua," kata Cak Imin.

Sebagaimana diketahui, pernyataan Jokowi soal keberpihakan dan kampanye menjadi sorotan.

Pakar hukum kepemiluan Universitas Indonesia (UI), Titi Anggraini menjelaskan kembali bagaimana cara SBY memanfaatkan posisinya untuk berkampanye menjelang akhir masa jabatannya.

Kala itu, di Pemilu 2014, SBY memanfaatkan ketentuan yang diperbolehkan dalam UU Pemilu, yaitu berkampanye untuk peserta pemilu tertentu.

Namun, SBY masih tetap mematuhi ketentuan dengan mengajukan cuti resmi selaku presiden.

Melihat hal itu, Cak Imin mengingatkan Jokowi untuk belajar dari tindakan SBY.

Jokowi: Presiden Boleh Kampanye

Sebelumnya, Jokowi menyebut seorang kepala negara boleh memihak salah satu paslon dalam kontestasi Pilpres 2024.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved