Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Literasi Ulama

Haul Akbar AGH Arsyad Lannu

Beliau menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Soppeng, Sekolah rakyat selesai 1944, Madrasah Islamiyah 1947, Madrasah Arabiyah 1953.

Editor: Sudirman
er
Pakar Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Firdaus Muhammad  

Oleh: Firdaus Muhammad

Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan

Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel

KELUARGA Besar Pondok Pesantren Al-Irsyad DDI Pattojo Soppeng menggelar haul akbar Anregurutta Haji Arsyad Lannu (1930-2011).

Acara tersebut digelar 4 Februari dirangkaikan dengan Isra Miraj Nabi Muhammad Saw dan bedah buku Barazanji dan terjemahannya karya AGH. Arsyad Lannu.

Beliau lahir di Tenggapadange, Soppeng 31 Desember 1930.

Beliau menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Soppeng, Sekolah rakyat selesai 1944, Madrasah Islamiyah 1947, Madrasah Arabiyah 1953.

Kemudian beliau melanjutkan pendidikan di PGA 4 Tahun 1967 dan PGA 6 Tahun 1973.

Beliau juga ke Sengkang masuk di MAI atau Pesantren As’adiyah dan mengaji pada beberapa ulama masyhur masing-masing; AGH. Muh. As’ad yang juga pendiri Pesantren As’adiyah, dan AGH Abdurrahman Ambo Dalle, ulama kelahiran Wajo yang mendirikan Pesantren DDI di Mangkoso Barru.

Kemudian AGH. Daud Ismail, ulama kelahiran Soppeng yang pernah memimpin pesantren As’adiyah dan pendiri Pesantren Yatsrib Soppeng, kemudian mengaji pada AGH. Muh. Yunus Maratan, perjumpaan dengan sejumlah ulama itu kelak menjadikan beliau sosok ulama yang disegani, mengabdikan ilmunya di tanah kelahirannya, Soppeng.

AGH. Arsyad Lannu juga mengaji pada beberapa ulama turunan Arab masing-masing; Sayyid Mahmud Jawad al-Madany, Sayyid Ahmad Afifi al-Misry, Sayyid Sulaiman, Syekh Muhammad Yabu.

Merentang geneologi tradisi keilmuan beliau menunjukkan sosoknya sebagai ulama yang alim dan tawadhu.

Beliau segenerasi dengan AGH. Latief Amin dari Bone bersama-sama mengaji di Sengkang.

Kecintaannya pada ilmu menjadikan beliau menyiapkan seluruh waktunya adalah mengajar baik pada madarasah yang beliau bangun, juga aktif memberi pengajian-pengajian.

Tercatat beliau memiliki sejumlah murid yang kelak menjadi ulama yaitu; AGH. Hamka, AGH. Galib dan AGH. Hasim.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved