Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPU Siap Sewa Kapal Rakyat di Selayar, Takalar, dan Pangkep untuk Distribusi Logistik

KPU membuka opsi menyewa kapal rakyat ketimbang menggunakan kapal Angkatan Laut (TNI) dalam menghadapi cuaca ekstrim.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
KPU Sulsel membuka opsi menyewa kapal rakyat ketimbang menggunakan kapal Angkatan Laut (TNI) dalam menghadapi cuaca ekstrim.     

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mempertimbangkan opsi baru untuk distribusi logistik pemilu di wilayah-wilayah terpencil. 

Anggota KPU Sulsel Divisi Perencanaan dan Logistik, Marzuki Kadir mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menyewa kapal dari nelayan lokal. 

KPU membuka opsi menyewa kapal rakyat ketimbang menggunakan kapal Angkatan Laut (TNI) dalam menghadapi cuaca ekstrim.

Marzuki Kadir menjelaskan alasan penggunaan kapal rakyat untuk distribusi logistik pemilu di tengah cuaca buruk di daerah terpencil dan terluar.

Tiga daerah yang memiliki atau berada di kepulauan yakni Kabupaten Selayar, Pangkep, dan Takalar.

Dalam pernyataannya, Kadir menyampaikan bahwa penggunaan kapal Angkatan Laut (AL) cenderung sulit dalam mengakses pulau-pulau kecil akibat kebesaran kapal tersebut. 

"Kapal laut (TNI AL) yang besar tidak bisa merapat ke pulau-pulau kecil, dan proses pembongkaran kembali ke kapal kecil di laut bebas membawa banyak risiko keamanan logistik," ujarnya kepada Tribun-Timur, Minggu (21/1/2024).

Sehingga, langkah ini merupakan upaya mitigasi risiko untuk menghindari kerusakan logistik pemilu. 

"Kami mengambil langkah-langkah ini untuk memastikan logistik dapat sampai tepat waktu tanpa risiko yang signifikan," tambahnya.

Meskipun mengakui bahwa kapal rakyat mungkin menghadapi keterbatasan melaut, Kadir menegaskan kesiapan untuk menggunakan kapal besar jika diperlukan. 

"Tetapi kalau kapal rakyat memiliki keterbatasan, jika diperlukan, kami akan menggunakan kapal besar meskipun bersandar di pulau-pulau kecil menjadi tantangan," ungkapnya.

Proses pengiriman logistik direncanakan minimal 10 hari sebelum masa pencoblosan untuk memastikan kelancaran distribusi. 

KPU Sulsel berharap bahwa dengan strategi ini, mereka dapat meminimalkan risiko dan menjamin kelancaran proses pemilu di seluruh wilayah, terutama yang sulit dijangkau.

118 TPS di Sulsel Sulit Dijangkau Logistik Pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat sebanyak 118 Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi perhatian khusus dalam proses distribusi logistik pemilu 2024.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved