Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Kapal Nelayan KM Nisa Amalia 08 Rute Majene-Flores Mati Mesin di Perairan Ammani Pinrang

Kapal nelayan KM Nisa Amalia 08 mengalami mati mesin di Perairan Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sukmawati Ibrahim
Polres Pinrang
Kapal nelayan KM Nisa Amalia 08 mati mesin di Perairan Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Jumat (19/1/2024) pukul 20.00 Wita 

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Kapal nelayan KM Nisa Amalia 08 mengalami mati mesin.

Kapal rute Majene, Sulawesi Barat, menuju Flores, Nusa Tenggara Timur itu mati mesin di Perairan Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Jumat (19/1/2024) pukul 20.00 Wita.

Terdapat 8 orang dalam kapal tersebut.

Antara lain, kapten kapal, Mus Muliadi dan kru kapal Arman, Usman Hasan, Abdul HR, Saleh, Karim, Mohamad Yamin, dan Fatahudin.

Delapan orang tersebut sempat terombang-ambing di lautan sebelum diselamatkan.

Kapal nelayan asal NTT itu berhasil dievakuasi ke pesisir pantai Ammani Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, Sabtu (20/1/2024).

Mereka diselamatkan Tim SAR gabungan terdiri dari Personil BPBD Pinrang, Brimob Parepare, Polairud Polda Sulsel dan Basarnas.

Kapolres Pinrang AKBP Andiko Wicaksono melalui Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Akhmad Risal mengatakan, tim SAR gabungan telah mengevakuasi kapal  tersebut termasuk seluruh kru kapal.

"Kapal nelayan yang mati mesin kemarin, sudah berhasil dievakuasi tim SAR gabungan pukul 10.00 Wita. Koban atau kru kapal dalam keadaan selamat," ujarnya.

Dikatakan, proses penyelamatan kapal dan kru itu sempat mengalami kendala.

Tim SAR Gabungan mengalami kendala karena cuaca ekstrem di perairan Sulawesi .

Menurut salah satu kru kapal nelayan, Usman Hasan mengatakan, kapal itu berangkat ke Kabupaten Majene untuk membeli kapal pemancing ikan, Jumat (19/1/2024).

Sekitar pukul 14.00 Wita, kapal ditumpangi meninggalkan pelabuhan Majene dan menuju ke Flores NTT.

"Saat kapal sudah berlayar sejauh 28 mil, tiba-tiba mesin kapal bermasalah," ujarnya.

Kapten kapal, kata dia, langsung menghubungi Basarnas Parepare dan memberitahukan posisi kapal.

Basarnas Parepare menghubungi semua stakeholder untuk mendatangi lokasi dan mengevaluasi kapal tersebut. (*)

Laporan jurnalis Tribun Timur, Nining Angreani

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved