Jembatan Putus di Maros
Kondisi 14 KK Terisolir Gegara Jembatan Putus di Cenrana Maros, Chaidir Syam Turun Tangan
Namun setelah dilakukan pendataan lebih lanjut diketahui jumlah KK yang terisolir menjadi 14 KK.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Jumlah data kartu keluarga (KK) yang terisolir akibat jembatan putus di Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros bertambah.
Camat Cenrana mengatakan sebelumnya yang dilaporkan hanya sembilan KK.
Namun setelah dilakukan pendataan lebih lanjut diketahui jumlah KK yang terisolir menjadi 14 KK.
"Update terbaru dari perangkat desa ternyata yang terisolir itu adalah 14 KK," ujarnya, Senin (16/1/2024).
Ia menyebutkan saat ini pihaknya telah membuat rakit untuk digunakan untuk mendistribusikan bantuan kepada warga yang terisolir.
"Sudah ada bantuan yang akan disalurkan kepada warga," ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Maros, Chaidir Syam akan menginstruksikan dinas sosial untuk segera memberikan bantuan kepada warga.
"Untuk saat ini bantuan yang diberikan hanya dari desa dan pemerintah kecamatan. Makanya kita akan segera menyalurkan bantuan dari dinas sosial, penyalurannya akan dikoordinasikan dengan pemerintah setempat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan di Dusun Moncongjai, Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana hanyut diterjang luapan air sungai, Senin sore (15/1/2024).
Camat Cenrana, Ismail Madjid mengatakan hujan deras yang terus mengguyur Cenrana beberapa hari terakhir.
Tingginya curah hujan membuat air sungai meluap dan menghanyutkan jembatan pukul 16.30 Wita.
Peristiwa ini menyebabkan sembilan kepala keluarga (KK) yang menetap pada dusun Moncongjai terisolir.
“Ada sembilan KK, sudah beberapa hari memang hujan deras,” katanya.
Jembatan dengan panjang 45 meter ini merupakan salah satunya akses yang menghubungkan dusun tersebut.
“Sekarang kami tidak bisa berbuat apa-apa karena akses terputus dan kondisi air sungai masih meluap,” tuturnya.
Ia menyebut jembatan ini masih terbilang baru, yang dibangun pada 2014.
“Masih baru ini jembatan dibangun pasca banjir juga,” ujarnya.
Selain jembatan, ia mengatakan ada empat ekor sapi juga yang turut terbawa arus.
Dia mengaku telah mengimbau warga agar tidak nekat menyeberangi sungai yang sedang meluap, apalagi sekarang masih cuaca ekstream.
“Kami sudah himbau untuk tidak beraktivitas dulu dan tetap waspada mengingat kondisi cuaca yg sangat ekstrim,” tuturnya.
Diketahui BMKG Sulsel mengeluarkan peringatan dini terkait potensi wilayah curah hujan tinggi.
Cuaca buruk diprediksi akan terjadi hingga 20 Januari 2024 mendatang.
Sejumlah kecamatan di Kabupaten Maros
akan terdampak, diantaranya Bantimurung, Bontoa, Cenrana, Lau, Mandai, MarosBaru Marusu, Moncongloe, Simbang, Tanralili, Tompobulu dan Turikale. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.