Peluru Nyasar
Fakta Terbaru Peluru Nyasar Lukai Nenek di Makassar, Kota Daeng Tidak Aman
Berikut sejumlah fakta-fakta terbaru kasus peluru nyasar yang melukai Naisa Dg Asse di Kota Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berikut sejumlah fakta-fakta terbaru kasus peluru nyasar di Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Korban dilaporkan bernama Naisa Daeng Asse nenek berusia 61 tahun.
Kejadian nahas itu terjadi saat korban tidur lelap di ruang tamu rumahnya di Jl AR Dg Ngunjung, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (7/1/2024).
Tiba-tiba korban merasakan sakit.
Darah bercucuran.
Ternyata sebuah peluru menembus pahanya.
Hingga kini rasa sakit itu belum hilang.
Padahal ibu enam orang anak ini menjalani operasi di RS Bhayangkara.
Saat ini, Naisa pun sudah berada di rumahnya untuk menjalani rawat jalan.
Ditemui di rumahnya, Naisa menceritakan detik-detik peluru nyasar menembus seng dan plafon rumahnya pada Minggu (7/1/2024) dini hari.
Saat itu, kata Naisa, dirinya yang tertidur di samping sang suami M Tahir (64) tiba-tiba mendengar bunyi benda jatuh dari atas seng.
Saa menembus plafon rumahnya, ia mengaku melihat cahaya sepintas sebelum merasakan sakit di pahanya.
"Menyala (waktu peluru tembus masuk). Itu langsung meledak dan langsung ta angkat ka. (Suara ledakan) besar bilang apa itu," kata Naisa ditemui, Kamis (11/1/2024) sore.
"Pertama kena paha (peluru nyasar) dari atas, saya langsung dengar suara jatuh plak," sambungnya.
Saat terkena, Naisa langsung merasakan panas. Saat itu ia belum mengetahui kalau ada peluru yang sudah bersarang di pahanya.
"Baru langsung-ma ta angkat begini dan panas. Panas sekali, ndak kutaupi di situ apa kennaki," cerita Naisa.
Dirinya pun membangunkan sang suami untuk menyalakan lampu dan melihat darah bercucur keluar dari paha kanannya.
"Sudahnya itu langsung keluar darah. Kemudian di lap sama bapak. Sakit. Di kasih ma obat bapak, sudah dikasih obat baru baik-baik kurasa," bebernya.
Keluarga merasa ada yang aneh saat melihat paha Naisa pun langsung membawanya ke RS Ibnu Sina untuk menjalani perawatan medis.
Naisa juga terus merintih kesakitan atas luka yang diderita.
Di situ, Naisa di rontgen untuk mengetahui apa yang bersarang di dalam pahanya. Saat mengetahui ada peluru di dalam.
Korban langsung dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mengeluarkan peluru tersebut.
"Jam 4 tidak baik lagi kurasa satu badan, tidak bisa ku tahan sakitnya. Sempat diimpus di Ibnu Sina. Iye, setelah itu dirujuk ke Bhayangkara. Setelah itu langsung dioperasi, Jam 8 malam. Lalu diperban," bebernya.
Dari hasil rotgen, terlihat peluru yang bersarang di paha Naisa terlihat nyaris mengenai tulang.
Panjang peluru
Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar telah mendapatkan hasil Tim Labfor terkait jenis peluru nyasar yang melukai paha nenek Naisa Daeng Asse (61).
Nenek orang anak itu terkena peluru nyasar saat tidur dalam rumahnya di Jl AR Dg Ngunjung, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu kemarin.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Labfor peluru tersebut berasal dari senjata api (senpi) pabrikan.
"Adapun (jenis) peluru tersebut cal (kaliber) 9 mm," kata Kompol Devi Sujana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/1/2023) sore.
Terkait siapa pemilik senpi itu, Devi masih enggan berspekulasi.
Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan mengenai siapa pemilik senpi tersebut.
Selain itu, kata Devi, sejumlah saksi juga telah diperiksa terkait insiden peluru misterius tersebut.
Hanya saja, senjata pabrikan seperti itu lanjut Devi biasanya digunakan oleh aparat resmi.
"Semua (peluru jenis) cal (kaliber) 9 mm pabrikan digunakan oleh TNI, Polri, BNN dan sebagainya," jelasnya.
Keluarga Minta Pemilik Senjata Diungkap
Korban peluru nyasar Nenek Naisa Daeng Asse (61) di Makassar, berharap agar kepolisian mengungkap pemilik senjata yang memuntahkan peluru hingga mengenai pahanya.
Pasalnya, peluru yang bersarang di pahanya kanannya itu baru bisa dikeluarkan dengan cara operasi.
Bahkan, Naisa mengaku masih merasakan sakit pasca operasi.
Dari hasil rotgen, terlihat peluru itu nyaris mengenai tulang paha ibu enam orang anak ini.
"Kalau bisa diungkap polisi sampai ditahu siapa ini yang menembak pak," ucap Naisa ditemui di rumahnya.
Hal senada diungkapkan suami Naisa, M Tahir yang terus mendampingi sang istri.
"Sekarang kan sudah ditangani polisi, harapan kami bagaimana proses polisi sehingga masalah ini tuntas (terungkap)," ujarnya.
Pasalnya lanjut M Tahir, jika kasus itu tidak terungkap, maka kejadian yang sama di masa mendatang tidak menutup kemungkinan akan terjadi lagi di masa mendatang.
"Jujur kami khawatir pak, jangan sampai ada terulang lagi seperti ini. Karena saya juga sempat syok, trauma lihat istri saya begini kondisinya," ucap M Tahir.
Kasus peluru nyasar itu telah dilaporkan ke Polsek Tallo pada 7 Januari kemarin, oleh anak Naisa M Tawwa.
Hingga kini, pemilik senjata yang menembakkan peluru itu masih misterius.
Kondisi Nenek Naisa Pasca Operasi
Naisa diperbolehkan pulang setelah menjalani operasi dan perawatan di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu kemarin.
Namun, kondisi Naisa belum pulih secara normal. Ia tampak masih pincang saat berjalan.
Bahkan, saat hendak berdiri untuk berpindah tempat harus dipapah oleh suaminya Muh Tahir (64).
"Masih sakit saya rasa, bahkan biasa sakitnya naik di perutku ku rasa," kata Naisa ditemui di rumahnya, Kamis (11/1/2024) sore.
Akibat rasa sakit itu, lanjut Naisa, dirinya tidak dapat tertidur pulas.
Bahkan, kata ibu enam orang anak ini, dirinya kerap muntah.
"Belum ada tidurku ini, tidak bisaka tidur juga. Baru seringka muntah, ini barusanka sudah muntah," ucapnya dengan ekspresi wajah sedikit lesuh.
"Iye, sering muntah, ada-ada makanan masuk namuntahkan keluar," ucap sang suami M Tahir mendampingi istrinya.
Naisa adalah korban peluru nyasar saat tertidur pulas di rumahnya, Minggu kemarin.
Ia terkena peluru misterius itu, saat tidur di samping suaminya di bagian ruang tamu rumah.
Peluru yang menembus atap dan plafon rumahnya itu, mengenai paha kanan Naisa.
Ia pun harus menjalani operasi pengangkatan peluru di RS Bhayangkara, Senin kemarin.
Setelah peluru diangkat, Naisa menjalani perawatan dua hari terakhir.
Dan Naisa pun diberi obat untuk perawatan di rumahnya.
Sabtu lusa, lanjut Naisa dirinya diminta dokter untuk kembali melakukan kontrol atau check up di RS Bhayangkara.
Berikut Kronologi Lengkapnya
Minggu, 7 Januari 2024, sekira pukul 03.00 Wita, Naisa Daeng Asse tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
Naisa yang tidur di samping sang suami M Tahir (64) mengeluhkan sakit pada paha kanannya.
Rasa sakit yang dirasakan warga Lorong 3, Jl AR Dg Ngunjung, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar itu, lain dari biasanya.
Naisa pun membangunkan sang suami, dari tidur pulasnya.
"Dia bilang tidak enak ini saya punya perasaan. Begitu saya angkat dia tidak bisa jalan, kayak ada yang terganjal," kata M Tahir ditemui tribun, Rabu (10/1/2024) sore.
"Saya bilang kenapa tidak bisa berdiri, bagaimana? Saya bangunkan anak-anak ini? Dia (Naisa) bilang janganmi, baik ji perasaanku," ucap Tahir lagi menirukan percakapannya dengan Naisa.
Selang beberapa saat, darah kemudian keluar dari paha kanan Naisa.
Darah itu bercucur disertai rasa panas oleh Naisa, kata Tahir.
Melihat darah itu, Naisa dan M Takdir pun mulai panik dan bertanya-tanya.
"Panas dia rasa, jadi sampai pukul 06.00 pagi, saya bangunkan saya punya anak, suruh lihat mamanya. Kenapa sampai pahanya berdarah, tidak tahu kenapa, jadi dia turun, saya juga bingung kenapa ini," ujarnya.
M Tahir yang saban hari berkerja sebagai penjual ikan di Pelabuhan Paotere Makassar, dibuat bingung.
Pikirannya baru curiga mengarah ke peluru nyasar setelah mengingat beberapa tayangan berita peluru nyasar di televisi.
"Pada saat duduk di kursi, setelah kejadian saya berpikir ada apa ini. Kebetulan kami biasa nonton berita, timbul pemikiran, jangan-jangan ini yang biasa dilihat di telivisi, peluru nyasar," ungkapnya.
Takdir pun berdiri dari tempat duduknya dan memeriksa plafon rumah di atas tempat tidurnya.
Ia mendapati ada lubang sebesar jari kelingking di bagian plafon rumah.
Lubang itu, kata dia, tidak pernah ada semenjak rumahnya terbangun dan ditinggali hingga kini
"Setelah itu saya berdiri dari kursi, saya lihat lobang, ini baru pertama, setelah bikin rumah tidak ada ini," ungkap Tahir sambil menunjukkan lobang yang dimaksud.
Terlebih saat kejadian, kata Tahir, dirinya tidak mendengar adanya keributan atau suara tembakan di sekitar lokasi.
"Tidak ada kejadian apa-apa kita dengar di sekitar sini itu malam," ucap Tahir.
Kecurigaan Tahir bahwa istrinya terkena peluru nyasar terbukti setelah tiba di UGD RS Ibnu Sina.
Di rumah sakit, Naisa menjalani foto Rontgen dan mendapati proyektil peluru bersarang di paha kanannya.
"Diketahui bilang ada peluru setelah di rumah sakit. Setelah dirontgen Sudah ada foto jadi kita yakin," sebutnya.
Oleh pihak rumah sakit, proyektil peluru itu dapat dikeluarkan dengan jalan operasi.
Namun rencana tindakan operasi itu, kata Tahir membutuhkan biaya cukup banyak.
Pasalnya perawatan Naisa lanjut dia, tidak ditanggung BPJS.
"Ada informasi dari pihak rumah sakit, untuk masalah dana katanya saya punya anak disuruh siapkan Rp20 juta sampai Rp25 juta untuk operasi. Bagaimana caranya ini, di mana kita mau ambil uang," ucap Tahir dengan nada meradang.
Selang beberapa saat, lanjut Tahir, seorang polisi tiba mengaku mendapat perintah dari Kapolrestabes Makassar (Kombes Pol Mokhamad Ngajib).
Polisi itu, meminta agar perawatan Naisa dipindahkan ke RS Bhayangkara.
Sebelum dipindahkan, M Tahir mengaku harus mengeluarkan uang Rp 2.180.000 atau 2,1 juta untuk perawatan di RS Ibnu Sina.
Setiba di RS Bhayangkara, Minggu sore, Naisa pun menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru dalam pahanya.
"Jadi sampai pukul 17.00 Wita, sudah ada perintah dari Kapolrestabes dirujuk ke Bhayangkara, langsung dikerja," terangnya.
Di Bhayangkara malamnya langsung dikerja sekitar pukul 21.10 Wita mulai.
Setelah proyektil peluru berwarna kuningan itu dikeluarkan, Tahir mengaku melihat bentuknya lewat foto kamera ponsel Polisi.
"Proyektilnya, kalau kami sendiri belum lihat. Nanti setelah di kamar perawatan, kira-kira dua malam setelah dirawat Kapolsek datang memperlihatkan proyektil di handphonenya," ucap Tahir.
"Pak ini peluru yang diangkat, begini modelnya. Agak kekuning-kuningan. Bundar," bebernya.
Saat ini, kondisi Naisa kata Tahir, sudah dimintai pulang lantaran batas tanggungan BPJS.
"Sekarang dia sudah diminta pulang, karena anak saya di sana BPJSnya cuma tiga hari," tuturnya.
Meski sebenarnya, Tahir berharap agar sang istri tetap dirawat hingga dipastikan pulih total.
Terpisah penyidik Reskrim Polrestabes Makassar, terus mendalami siapa pemilik senjata yang memuntahkan peluru nyasar itu.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana mengatakan, kasus itu masih dalam penyelidikan bekerja sama dengan Laboratorium Forensik.
Namun, dari segi ulir proyektil yang dimuntahkan senjata kata Devi, senjata tersebut merupakan produksi pabrikan.
Meski demikian, Devi Sujana mengaku, belum bisa menyimpulkan secara pasti jenis senpi pabrikan seperti apa.
Sebab, saat ini Tim Labfor Polri masih memeriksa jenis peluru atau proyektil tersebut.
"Ciri-ciri sementara mungkin kami belum bisa menyampaikan cuman kalau sekilas dari proyektil ini ada bekas ulir, goresan dari laras, kemungkinan besar ini berasal dari senjata pabrikan, bukan rakitan," kata Kompol Devi ditemui di Mapolrestabes Makassar, Selasa kemarin.
"Maksudnya berasal dari pabrik bukan dari buatan rakitan, kalau rakitan kan mulus biasanya. Pabrikan biasa ada mereknya, tapi kita belum bisa menyimpulkan yah," sambungnya.
Saat ditanya apakah senpi pabrikan yang dimaksud sering digunakan oleh instansi resmi negara, Devi juga menyatakan belum bisa menyimpulkannya.
"Kita belum bisa menyimpulkan yah, yang jelas berasal dari pabrikan tapi untuk lebih jelasnya masih nunggu (Labfor) ini berasal dari senjata apa karena di luar kewenangan kami untuk menentukan jenis senjata apa," jelasnya.
Begitupun, kata Devi, panjang peluru tersebut pihaknya belum bisa mengidentifikasinya.
"Belum (diidentifikasi), nanti masih menunggu hasil Labfor untuk panjang, ukuran dan sebagainya baru kita bisa menyimpulkan senjata dari jenis apa," tuturnya.(*)
peluru nyasar
Makassar
nenek
Naisa Daeng Asse
Tallo
Polrestabes Makassar
Kasus Peluru Nyasar di Makassar
TribunBreakingNews
Running News
Kilatan dan Ledakan di Atap Rumah Nenek Naisa Rasakan Panas di Paha dan Keluar Darah, Peluru Nyasar! |
![]() |
---|
Terungkap Peluru Nyasar Lukai Nenek Naisa Jenis yang Biasa Digunakan Polisi, TNI dan BIN |
![]() |
---|
Korban Peluru Nyasar Nenek Naisah Mencari Keadilan : Jujur Kami Khawatir! |
![]() |
---|
Nenek Naisa Korban Peluru Nyasar di Makassar Masih Sakit, Sering Muntah, dan Tak Bisa Tidur Nyenyak |
![]() |
---|
Cerita Nenek Naisah Kena Peluru Nyasar di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.