Kubu Anies dan Ganjar Koalisi di Putaran II Pilpres 2024, TKN Prabowo-Gibran Tak 'Berani' Bayangkan

TRIBUN-TIMUR.COM - Jika Pilpres 2024 digelar 2 putaran, kubu capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo berpotensi koalisi lawan pasangan Prabowo-Gibran.

Namun Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran tak membayangkan jika Pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran dan melawan koalisi Anies dan Ganjar.

Pencoblosan Pilpres 2024 menyisakan 35 hari lagi, 14 Februari, namun mayoritas lembaga survei sejauh ini merilis hasil elektabilitas tiga paslon belum ada yang mencapai angka 50 persen ke atas.

Temuan atau survei ini menunjukan jika pertarungan pasangan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud tak selesai dalam satu putaran.

Sejauh ini Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas tertinggi dan berpeluang besar ke putaran kedua.

Baca juga: Survei IPO Tegaskan Pilpres 2024 2 Putaran Anies vs Prabowo, Jusuf Kalla : Koalisi Baru Akan Menang

Sementara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing ketat memperebutkan satu tempat di putaran kedua Pilpres 2024.

Sejumlah pengamat menilai jika kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud berpotensi berkoalisi untuk menghadapi Prabowo-Gibran di putaran kedua.

Bahkan, pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bahkan sudah menjalin komunikasi.

Lantas bagaimana respon kubu Prabowo-Gibran jika Pilpres 2024 digelar 2 putaran menghadapi koalisi Anies dan Ganjar ?

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespon santai kemungkinan yang menyebut kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud akan bersatu di putaran kedua Pilpres 2024. 

Menanggapi hal ini, Nusron menyebut hal itu tidak akan terjadi lantaran mereka yakin Pilpres akan selesai dalam satu putaran.

"Kami belum mempunyai angan-angan dua putaran, karena kami punya keyakinan pemilu ini hanya selesai satu putaran. Tanggal 14 Februari insyaallah sudah selesai," kata Nusron dalam konferensi pers seperti ditayangkan Kompas TV, Kamis (11/1/2024).

Menurutnya masyarakat sudah lelah dengan hiruk pikuk politik yang berlangsung belakangan ini.

Dalam menyambut bulan puasa hiruk pikuk tersebut diharapkan sudah hilang, sehingga masyarakat tak lagi terganggu dengan persoalan politik. 

Selain itu, lanjutnya, Pilpres satu putaran juga dapat menghemat anggaran negara dalam agenda pesta demokrasi. Total anggaran negara yang bisa dihemat mencapai Rp27 triliun, dengan rincian anggaran bagi KPU Rp17 triliun dan keamanan Rp10 triliun.