KPU Hentikan Produksi Usai Temukan 200 Lebih Surat Suara Rusak di Makassar
Keputusan ini diambil menyusul temuan lebih dari 200 surat suara yang dinilai tidak layak digunakan dalam pemilihan mendatang.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan mengambil langkah drastis dengan menghentikan sementara produksi pencetakan surat suara di PT Fajar Grafika Makassar.
Keputusan ini diambil menyusul temuan lebih dari 200 surat suara yang dinilai tidak layak digunakan dalam pemilihan mendatang.
Komisioner KPU Sulsel Divisi Perencanaan dan Logistik, Marzuki Kadir mengungkap bahwa surat suara yang tak memenuhi standar kualitas tersebut dapat berdampak proses Pemilihan Umum (Pemilu).
Hal ini juga dianggap dapat mengancam integritas Pemilu di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel.
Diakui Marzuki Kadir bahwa 200 ribu surat suara tak layak pakai atas laporan KPU-Bawaslu setempat.
Sementara, jumlah kerusakan surat suara diprediksi masih bertambah.
"Tetapi ini bergerak terus, untuk 24 kabupaten/kota karena belum kami rekap secara keseluruhan. Yang yang pasti ada (200 ribu lebih surat suara tak layak)," kata Marzuki Kadir kepada Tribun-Timur, Rabu (10/1/2024).
"PT Fajar Grafika dihentikan. Bukan persoalan layak atau tidak layak, karena memang kemampuan cetakannya itu tidak bisa mencapai standar kapasitas dan kuantitas sampai tanggal 15 Januari 2024," tambahnya.
Daripada menunggu, kata Marzuki Kadir, sedangkan waktu semakin mepet menuju masa pencoblosan Pemilu 2024.
"Tetapi lagi-lagi itu bukan kewenangan kami (KPU Sulsel). Itu kewenangan KPU RI. Kewenangan untuk memindahkan proses pencetakan surat suara, itu kewenangan KPU RI," ujarnya.
Sementara, PT Adi Perkasa sebagai perusahaan yang juga menangani pencetakan surat suara telah selesai memproduksi.
"Kalau yang di Adi Perkasa itu sudah tercetak semua, sisa pengguntingan, tinggal dirapikan saja, dan Insyaallah segera dikirim," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bawaslu menyoroti kekawatiran serius terkait Pemilihan Umum (Pemilu) di Sulawesi Selatan setelah ditemukan ratusan ribu surat suara rusak.
Bawaslu secara tegas meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel untuk segera menghentikan kerjasama dengan PT Grafika Fajar.
PT Grafika Fajar adalah perusahaan percetakan yang bertanggung jawab atas produksi sebagian surat suara Pemilu 2024.
| Kesal karena Ejekan, Pria di Makassar Tewas Ditikam Paman Sendiri |
|
|---|
| 1000 Alquran Bahasa Makassar Bakal Dicetak Pascauji Validasi Publik |
|
|---|
| Kemendiktisaintek Terbitkan Empat SK Baru untuk Unismuh, Termasuk Program Studi Kedokteran Gigi |
|
|---|
| BPM Makassar: Calon RT Pemalsu Dokumen saat Mendaftar Langsung Diskualifikasi |
|
|---|
| Tak Kenal Waktu, Ketua RW 07 Batua Tetap Siaga untuk Warganya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.