Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Philip Mehrtens

Ingat Philip Mehrtens Pilot Susi Air Disandera KKB Papua? 11 Bulan Berlalu Kabarnya Kini

Nasib Philip Mehrtens jadi tanda tanya setelah hampir setahun jadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga.

Editor: Hasriyani Latif
Tribun-Papua.com/ist
Beredar foto pilot Susi Air Philip Mark Merthens dan pimpinan KKB yang menyanderanya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat Kapten Philip Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera KKB Papua?

Sudah 11 bulan pilot asal Selandia Baru ini belum juga dibebaskan.

Terakhir kali dokumentasi keberadaan pilot tersebut muncul pada akhir Mei 2023.

Nasib Philip Mehrtens jadi tanda tanya setelah hampir setahun jadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga.

Philip dikabarkan masih hidup.

Baru-baru ini beredar foto terbaru sang pilot yang masih dalam penguasaan KKB Papua.

Foto terbaru sang pilot dikirim KKB Papua pada 25 Desember 2023.

Tak disangka, penampilannya berubah drastis.

Philip dalam foto tersebut terlihat sudah berambut panjang.

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengaku, personelnya telah menganalisis atas beredarnya foto tersebut dan dipastikan itu memang dokumentasi terbaru dari sang pilot.

"Antara waktu pengambilan foto dengan waktu unggahnya itu hanya beda satu atau dua hari saja," ujarnya di Jayapura, Selasa (2/1/2024).

Mengenai lokasi pengambilan foto pun telah diketahui.

"Foto itu sekitar-sekitar itu juga, di daerah Yuguru," ujarnya.

Baca juga: Nasib Baik Philips Pilot Susi Air Setelah Komnas HAM Hadapi KKB Papua, Situasi Papua Jadi Jaminan

Faizal mengungkapkan, sudah lebih dari enam bulan Egianus Kogoya tidak satu lokasi dengan Philip.

Ia juga mengklaim aparat keamanan sudah menghetahui pergerakan pimpinan KKB wilayah Nduga tersebut.

Namun, penegakan hukum tidak dilakukan karena terkait dengan keselamatan pilot sebagai sandera.

"Pergerakan Egianus menuju lokasi pilot termonitor, tidak ada upaya penangkapan karena saat ini masih proses negosiasi," terangnya.

Ditangkap Awal Februari

Kapten Philip disanderan di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.

Penyanderaan itu bermula dari KKB yang membakar pesawat Susi Air PK BVY rute Timika-Paro dipiloti Kapten Philip.

Pesawat yang berangkat dari Bandara Moses Kilangin, Mimika menuju Paro itu kemudian dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya.

“Benar pesawat Susi Air sudah dibakar. Pelaku pembakaran diduga kuat dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris pimpinan Egianus Kogoya,” kata Komandan Korem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring, Selasa (7/12/2023).

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui telah membakar Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY.

Pesawat tersebut dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby.

Sementara pilot pesawat Susi Air itu, menurut Sebby, juga sedang ditahan.

Dalam satu poin tuntutan KKB, mereka mengatakan tidak akan pernah melepas pilot kecuali NKRI mengakui dan lepaskan mereka dari Indonesia (Papua merdeka).

Sejak saat itu, Egianus kerap membawa sanderanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.

Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi walau hingga kini Kapten Philip belum juga dibebaskan.

Sementara aparat melakuka penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya.

Penangkapan pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023.

Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.

Baca juga: Kekejaman KKB Papua, 17 Orang Tewas Dalam Waktu 6 Bulan, Perusuh Sudah Tersebar di 10 Kabupaten

Kemudian pada 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Mereka dianggap simpatisan yang kerap memberi informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.

Terakhir, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga aggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Selasa (19/9/2023).

Panglima TNI Pakai Smart Power

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta doa agar upaya pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Merthens cepat selesai.

Diketahui, Pilot Susi Air masih menjadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua selama 10 bulan terakhir.

"Mohon doanya supaya bisa segera selesai, supaya tawanannya bisa kembali ke negaranya. Mohon doa restu masyarakat," kata Agus Subiyanto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023), dikutip Tribunnews.com.

Agus Subiyanto lantas menyampaikan, wilayah Papua memiliki karakteristik, yakni kearifan lokal dan tradisinya sendiri, sama seperti daerah lain yang perlu dihargai. Hal ini disebut sedikit banyak berpengaruh pada operasi pembebasan Pilot Susi Air.

"Kita harus ngerti, kalau ke sana itu harus ngerti kearifan lokal tradisinya seperti apa," ujarnya.

Adapun untuk menyelesaikan masalah ini, Agus mengatakan, TNI di bawah kepemimpinannya akan menggunakan kekuatan smart power, yang terdiri dari kekuatan soft power dan hard power.

Ia mengungkapkan, soft power akan mengedepankan intelijen dan teritorial.

Tujuannya untuk membantu percepatan pembangunan di wilayah tersebut, seperti membangun infrastruktur yang meliputi pembangunan jalan, jembatan, Puskesmas, hingga fasilitas umum.

"Bahkan, sampai sekarang ada prajurit TNI yang mengajar. (Di masalah) Kesehatan itu sampai bawa jalan ke hutan, menyuntik (masyarakat). Kemudian juga (penanganan) stunting, kita ikut di situ," kata Agus.

Menurut Agus, kekuatan lunak akan dikedepankan lebih dulu dibanding kekuatan keras.

Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru yang disandera KKB, Philip Mark Mehrtens. KKB meminta agar seluruh pasukan TNI - Polri ditarik dari Papua.
Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru yang disandera KKB, Philip Mark Mehrtens. KKB meminta agar seluruh pasukan TNI - Polri ditarik dari Papua. (DOK PRIBADI)

"Hard power juga digunakan, karena mereka itu bersenjata, jadi harus lawannya ya senjata. Tetapi saya bilang, kita kedepankan dulu soft power," ujarnya.

Diketahui, nasib Philips Mark Merthens masih belum jelas sejak pesawat yang dipilotinya dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Sejak saat itu, KKB kerap membawa Philips berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki. Hingga bulan November 2023, sudah 10 bulan pilot Susi Air tersebut disandera KKB.

Adapun Panglima TNI sebelumnya, Laksamana Yudo Margono akan menyerahkan kasus pilot Susi Air Philips Mark Merthens kepada suksesornya Jenderal Agus Subiyanto.

Dalam proses pembebasan Philips, Yudo Margono sedari awal memang mengutamakan pendekatan dialog melalui sejumlah tokoh setempat.

"Kenapa enggak menggunakan kekuatan militer? Ini yang selalu saya antisipasi. Saya bisa, saya punya kemampuan, saya tahu posisinya, tapi nanti masyarakat yang jadi korban. Tentunya saya memikirkan, lebih baik ya kita dialog,” kata Yudo Margono.(*)

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved