Opini
Membangun Pondasi Kuat Dalam Keluarga: Edukasi Ilmu Parenting Bagi Calon Ibu
Beberapa minggu yang lalu, saya mengamati dari kejauhan seorang Ibu mendidik anaknya dengan melakukan cara yang kasar.
Oleh: Sutriana
Alumni Sosiologi Agama UIN Alauddin Makassar
HARI Ibu Nasional merupakan momentum yang sangat penting untuk merenungkan peran yang luar biasa seorang Ibu dalam membentuk pondasi keluarga.
Kehidupan sekarang edukasi parenting bagi calon ibu sangat penting dilakukan dalam membentuk pondasi dalam keluarga,
karena disuguhkan dengan berbagai tantangan modern seperti pengaruh teknologi dan perubahan akan gaya hidup.
Beberapa minggu yang lalu, saya mengamati dari kejauhan seorang Ibu mendidik anaknya dengan melakukan cara yang kasar.
Meskipun mendapatkan teguran berupa kecaman jika melawan dari orang tua, anaknya bukan sebaiknya sadar namun makin bertingkah seenaknya dan kabur mencari pelampiasan ke anak orang lain.
Selain itu, seorang ibu tenggelamkan anaknya hidup-hidup (Lihat Detik.com, Senin, 09 Oktober 2023).
Kejadian tersebut merupakan salah satu contoh dari sekian banyak kasus lainnya.
Keluarga dekat adalah tempat dimana seorang anak, pertama kali belajar untuk meniru.
Orang tua adalah guru bagi anak sedangkan rumah ialah sekolah bagi anaknya, seorang anak peniru yang unggul untuk mengikuti karakter dan cara orang tuanya mendidik dirinya.
Jika kemudian ibu, sebagai satu-satunya tempat perlindungan mereka yang notabenenya sesama perempuan.
Namun, seorang ibu juga tidak menghadirkan tempat teraman bagi sang anak terkhusus perempuan.
Jadi, dimana lagi tempat mereka mendapatkan kepercayaan selain dirinya sendiri.
Menurut Jerome Kagam seorang psikologi perkembangan, parenting atau pengasuhan sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak mencakup yang seharusnya dilakukan orang tua agar mampu bertanggung jawab dan berkontribusi sebagai anggota masyarakat.
Pendapat lain diungkapkan oleh Gunarsa, parenting orang tua ialah pola interaksi antara anak dan orang tua bukan hanya kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan kebutuhan psikologis namun lebih dari itu.
Anak juga membutuhkan pengajaran norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak kelak bisa hidup selaras dengan lingkungannya.
Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.
Oleh karena itu, ilmu parenting anak sangat penting untuk di kuasai orang tua.
Hal ini dapat menghindari orang tua dari pola asuh yang salah dan menanggulangi kekecewaan pada anak yang dimana dapat mempengaruhi masa depannya.
Dinamika dalam keluarga, pola asuh merupakan peran sentral dalam membentuk karakter perkembangan anak.
Salah satu pendekatan yang dapat memberikan dampak positif adalah authoritative parenting yang berbeda dengan pola asuh otoriter atau permisif.
Authoritative parenting merupakan pola asuh berwibawa yang dapat menciptakan keseimbangan yang sehat antara batasan dan dukungan terhadap anak.
Pada jenis pola asuh ini orang tua tetap memberikan aturan sesuai gaya mereka.
Namun pendapat anak tetap di dengarkan dan di pertimbangkan.
Sebagai contoh orang tua lebih memberikan apresiasi kepada anak jika anak melakukan hal yang benar dan mentiadakan tindakan kedisplinan dalam bentuk kekerasan.
Sehingga anak yang tumbuh dari lingkungan yang sehat seperti ini merasa lebih bisa mengekspresikan pendapat mereka.
Anak tersebut merasa dihargai dan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
Senang berbagi suka duka terhadap orang tuanya.
Penerapan seperti ini telah diterapkan oleh orang tua Prilly.
Prilly Latuconsina ialah seorang artis dan aktor ternama di Indonesia, ia menjelaskan di salah satu platform sosial media
cara orang tua mendidik dirinya tanpa mendikte secara kasar.
Prilly selalu diberikan pilihan terhadap apa yang menjadi keputusannya semisal dalam suatu momentum ketika Prilly semasa ia kecil, tidak ingin belajar maka orang tuanya hanya memaparkan konsekuensi yang bakal diterima oleh Prilly.
Dengan mendapatkan nilai buruk jika tidak belajar pada saat ujian sebaliknya, jika ia belajar kemungkinan nilainya akan bagus. Secara tidak langsung Prilly mengetahui sebab-akibat dari pilihannya dan belajar mengambil keputusan sejak dini.
Kisah ini mengajarkan kita sebagai pijakan yang dapat membimbing anak menuju masa depan yang sehat dan berdaya, pola asuh authoritative membawa dampak positif yang kuat dalam membangun pondasi keluarga.
Dengan memberikan struktur tanpa kekakuan, serta memberikan kehangatan tanpa kelonggaran, orang tua ataupun calon ibu dapat menciptakan iklim keluarga yang penuh cinta dan penghargaan dalam perjalanan mendidik anak.
Menjadi seorang ibu authoritative tidak hanya membangun hubungan yang erat.
Akan tetapi, dapat pula membentuk individu yang mandiri, tangguh dan penuh kepercayaan diri.
Dengan demikian, keberhasilan seorang anak tidak hanya menjadi cermin dari usahanya sendiri, melainkan ia juga merupakan hasil dari pola asuh yang bijak dan penuh kasih sayang.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.