Opini
Pendidikan Karakter Anti Bullying
Munculnya kekerasan serta bentrok antara sekolah dengan sekolah lain, antara murid dengan murid yang lain kini sulit dibendung.
Sorotan lain darurat moral yang terjadi di lingkungan sekolah antara hubungan guru dan murid yang kini tidak harmonis.
Penulis menggunakan dua kaca persepsi ketidak berhasilnya pendidikan moral saat ini.
Pertama, terdapat oknum guru melakukan pelecehan terhadap muridnya, memberikan penilaian berdasarkan kedekatan bukan kompetensi.
Kedua, murid yang semakin hari hari tidak menghormati serta menghargai guru.
Kedua hubungan ini mengilustrasikan keadaan lingkungan pendidikan saat ini.
Banyaknya kecacatan moral yang kini menghantui dunia pendidikan menjadi tantangan guru dalam mengajar.
Banyaknya kelemahan murid dalam memahami adab menjadi bentuk kewalahan dalam berinteraksi.
Guru yang seharusnya harus mengajarkan mata pelajaran namun dihabiskan memberikan nasehat.
Lagi-lagi fenomena ini menjadi bahan evaluasi dan tercatat sebagai guru yang tidak profesional. Entah siapa yang harus disalahkan?.
Membentuk Moral
Kepribadian bermoral menjadi harta yang sangat berharga dalam diskursus generasi.
Bagaimana tidak, generasi dengan kepribadian bermoral menjadi perisai berkelanjutan kepemimpinan Indonesia.
Membentuk kepribadian tidak lepas dari pengaruh siapa yang dilihatnya serta dilingkungan mana dia berada.
Kedua pola tersebut bagian penting proses pembentukan perilaku seseorang.
Menyoroti dampak peran siapa yang dilihat maka tentu ini merujuk pada sosok guru dan orangtua.
Universitas Hasanuddin, Menuju Puncak Benua Maritim Indonesia 2026-2030 |
![]() |
---|
Pesantren sebagai Katalis Peradaban, Catatan dari MQK Internasional I |
![]() |
---|
Paradigma SW: Perspektif Sosiologi Pengetahuan Menyambut Munas IV Hidayatullah |
![]() |
---|
Dari Merdeka ke Peradaban Dunia: Santri Sebagai Benteng Moral Bangsa |
![]() |
---|
Makassar dan Kewajiban untuk Memanusiakan Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.