Hari Ibu
Apa Hukum Merayakan Hari Ibu dalam Islam? Buya Yahya Anjurkan Ini Setiap Selesai Sholat
Momen Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember di Indonesia bisa menjadi ajang untuk mengingat dan memuliakan sosok ibu.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam ajaran Islam, Ibu memiliki kedudukan yang istimewa.
Umat Islam dianjurkan untuk selalu mengingat Ibu.
Di Indonesia Hari Ibu dirayakan tiap tanggal 22 Desember setiap tahunnya.
Di hari ini, orang merayakannya dengan banyak cara.
Seperti mengucapkan terima kasih, mengungkapkan kasih sayang dengan memberikan hadiah, hingga membebastugaskan ibu dari pekerjaan rumah.
Namun, banyak juga yang penasaran terkait hukum merayakan Hari Ibu dalam Islam.
Apakah boleh merayakan Hari Ibu dalam Islam?
Pendakwah Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV mengurai hukum merayakan Hari Ibu menurut Islam.
Buya Yahya menyebutkan bahwa dalam ajaran Islam tidak dikenal dengan istilah perayaan Hari Ibu.
Meski tak ada perayaan Hari Ibu, Islam mengajarkan umat-Nya untuk selalu mengingat ibu setiap saat.
Salah satu cara Islam mengajarkan umat Muslim untuk selalu mengingat ibu adalah dengan anjuran mendoakan ibu setiap selesai sholat lima waktu.
"Dalam Islam lebih daripada itu (perayaan Hari Ibu). Merayakan hari ibu setiap saat, tidak hanya setahun sekali," ujar Buya Yahya.
Baca juga: Apa Bedanya Hari Ibu dan Mothers Day?
Tak sampai disitu, Islam juga sangat memuliakan wanita dan ibu.
Di mana posisi ibu berada lebih tinggi dibandingkan dengan ayah.
Hal ini tertuang dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim seperti berikut ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.