Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

TPN Ganjar Serang Anies Baswedan tapi Dibela Gerindra Soal Tudingan 'Ordal' Saat Jabat Gubernur DKI

TPN Ganjar menyebut tudingan Anies Baswedan soal fenomena ordal sebetulnya juga terjadi kala Capres nomor urut 2 itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Editor: Alfian
youtube/KPU RI
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat menyampaikan visi misinya di sesi pertama debat capres Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Calon Presiden atau Capres nomor urut 2 pada Pilpres 2024 Anies Baswedan mendapat pembelaan dari Gerindra saat diserang Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Sebelumnya, TPN Ganjar menyebut tudingan Anies Baswedan soal fenomena orang dalam atau ordal sebetulnya juga terjadi kala Capres nomor urut 2 itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Tetapi secara terang-terangan Gerindra dalam hal ini Ahmad Muzani selaku Sekjend membela Anies Baswedan.

Fenomena ordal yang diutarakan Anies Baswedan pada debat capres perdana, berbalik dijadikan senjata oleh TPN Ganjar-Mahfud.

TPN Ganjar menyebut saat Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta ada praktek ordal yang dilakukan melalui pembentukan  Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Menurutnya, keberadaan "orang dalam" dalam setiap kekuatan politik sebenarnya menjadi fenomena yang umum terjadi di berbagai tempat.

Ini juga mencakup, katanya, TGUPP yang sebagian besar diisi oleh tim sukses Anies Baswedan selama Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Yang dimasukkan oleh Pak Anies ketika gubernur adalah orang-orang yang ada di sekitarnya dia, waktu dia jadi, tim suksesnya. Tapi itu biasa itu," ujar Muzani di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Utara pada Jumat (15/12/2023).

Namun begitu, kata Muzani, bukan berarti Gerindra melakukan normalisasi terhadap ordal. Akan tetapi, fenomena ordal sejatinya tidak masalah jika memenuhi standar profesional ataupun administrasi.

"Asal orang itu memenuhi standar profesional, standar administrasi, ya enggak apa-apa. Memenuhi standar administrasi, standar publik, memenuhi syarat-syarat publik. Jika layak kan dan segala macam," katanya.

Baca juga: Pengamat Politik: Ordal Mematikan Meritokrasi, Mendegradasi Demokrasi, dan Menyuburkan Korupsi

Hal yang penting, Muzani menyebutkan apa yang dilakukan oleh ordal tersebut dapat memenuhi harapan publik. Di sisi lain, Ia memahami fenomena ordal terkadang bisa menghambat peluang publik terhadap pekerjaan.

"Itu beban yang harus dihadapi," tukasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Ruhut Sitompul mengkritisi calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan soal fenomena orang dalam (Ordal).

Iklan untuk Anda: Lega Cicilan Rumahnya Lunas, Iis Dahlia Berencana Liburan Akhir Tahun ke Inggris
Advertisement by
 
Ruhut menganggap Anies hanya pintar menunjuk hidung orang, sementara dia sendiri melakukan hal yang sama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved