Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kombes Mokhamad Ngajib Cek Dugaan Oknum Penyidik Polrestabes Makassar Intimidasi Korban Penipuan

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengaku segera mengecek dugaan oknum penyidik yang intimidasi korban kasus dugaan penipuan.

TRIBUN-TIMUR.COM / EMBA
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengaku segera mengecek dugaan oknum penyidik yang intimidasi korban kasus dugaan penipuan.

“Saya cek dulu mas,” kata Kombes Ngajib, Jumat (8/12/2023).

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaol dikonfirmasi belum memberi keterangan.

Diketahui, Erick Ivander Wijaya (23) mengungkap pengalaman kurang menyenangkan saat membuat laporan polisi terkait kasus penipuan di Markas Polrestabes Makassar, Jl Jend Ahmad Yani.

Erick mencari keadilan dengan mendatangi sejumlah kantor media di Makassar, harapannya kasus penipuan yang dialaminya cepat selesai.

Bukan tanpa alasan, warga Jl Nuri Baru Makassar ini mencari keadilan karena laporan penipuan itu sudah satu tahun mandek di penyidik kepolisian.

Bahkan, Erick Ivander Wijaya merasa diintimidasi oleh oknum polisi sepanjang penanganan laporan tersebut.

Erick lalu menceritakan kronologi kasus penipuan dialaminya, berawal saat ia bermaksud membeli mobil jenis Honda HRV senilai Rp190 juta dengan BPKB atas nama Marsel Pabeang pada Jumat (7/10/2022).

“Dari awal pertemuan sampai sebelum transaksi marsel mengakui mobil milik saudara iparnya bernama Mansur,” kata Erick kepada Tribun.timur.com, Kamis (7/12/2023).

“Jadi Marcel suruh saya transfer ke rekeningnya si Mansur karena (alasan Marsel) dia (Mansur) yang punya mobil,” Erick menambahkan.

Erick pun mengaku tidak curiga atas permintaan Marcel. Ia kemudian dihubungkan dengan Mansur melalui sambungan telepon.

Sebelum hendak melakukan pembayaran, Erick kemudian mengkonfirmasi kepada Marcel apakah dananya hendak diberikan tunai atau bagaimana.

Akan tetapi lanjut Erick, dari arahan Marcel untuk transfer ke rekening bank atas nama Maesyaroh yang telah diberikan oleh Mansur.

“Setelah pembayaran telah dilakukan saya memperlihatkan bukti transfer kepada Marcel. Setelah Marcel membaca, dia memberikan surat kendaraan serta kunci dan mobil lalu melakukan pembuatan kwitansi jual beli,” jelasnya.

“Jadi proses pada saat itu saya sudah panasi mobil karena saya berpikir ini transaksi secara lengkap dan semua lengkap, saya tanya kunci serepnya mana. Alasannya Marcel ini kunci serepnya ada di laci istrinya (Herty Bira), kebetulan istrinya lagi pergi kerja dibawa kunci lemarinya. Jadi disuruh menunggu lagi,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved