Musim Hujan, Pj Gubernur Bahtiar Dorong Nelayan Beternak dan Berkebun saat Cuaca Buruk

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kesejahteraan nelayan terus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pj Gubernur Bahtiar menghitung masa produktif nelayan hanya sekitar 8 bulan.

Sementara sisanya, nelayan dinilai lebih terbatas melaut akibat perubahan cuaca.

"Masalah pesisir pasti nelayan cari ikan cuma 8 bulan. Ada 4 bulanan tidak cari ikan karena terang bulan, masalah cuaca. 8 bulan maksimal, 4 bulan tidak maksimal karena cuaca," jelas Pj Gubernur Bahtiar saat diwawancarai di TPI Beba, Takalar, Minggu (3/12/2023).

Dalam periode tidak produktif, penghasilan nelayan turun drastis.

Baca juga: BMKG Makassar: Waspada Bencana Hidrometeorologi dan Kebakaran Hingga 7 Desember

Nelayan pun dihadapkan pilihan melaut dengan resiko kecelakaan tinggi atau tetap bertahan di daratan.

"Kalau memaksa cari ikan saat cuaca buruk rawan kecelakaan. Masuk cari ikan saat terang bulan, rugi dengan hasil tangkapan," lanjutnya.

Kerugian dimaksud Bahtiar, yakni hasil tangkapan tidak sebanding dengan modal turun melaut.

Fase 4 bulan ini dipikirkan Pj Gubernur Bahtiar harus memiliki solusi konkrit.

Nelayan menurutnya perlu memiliki alternatif penghasilan misalkan beternak.

Mulai dari ternak unggas sampai pengembangan budidaya ikan air tawar.

"Nelayan juga harus bisa beternak (unggas). Bisa budidaya ikan dengan bioflok. Bisa bikin hasil perikanan di darat," kata Bahtiar.

Tak hanya itu, nelayan juga didorong bisa berkebun.

Rangkaian sumber penghasilan alternatif ini didorong Pj Gubernur Bahtiar guna memastikan penghasilan nelayan terjamin dalam setahun.

Saat masa cuaca buruk, nelayan fokus mengembangkan usaha sampingan.