Lazismu
Lazismu Dorong Inovasi Teknologi Digital hingga Pemberdayaan Masyarakat Lewat Zakat di Wajo
Temu Nasional Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedakah (Lazismu) Muhammadiyah berpusat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel)...
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Temu Nasional Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedakah (Lazismu) Muhammadiyah berpusat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mengusung tema "Optimalisasi Kebijakan Zakat Nasional melalui Transaksi Digital yang Progresif" dilaksanakan di ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu - Minggu (2-3/12/2023).
Temu Nasional ini pula dirangkaikan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lazismu Sulsel dengan tema "Penguatan Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs".
Kurang lebih 500 peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai Lazismu nasional se Indonesia, PDM Se- Sulsel, Angkatan Muda Muhammadiyah, Instansi Swasta yang terkait, Akademisi/Peneliti hingga Instansi Pemerintah hadir pada kegiatan ini.
Koordiantor Lazismu Sulsel, Prof. Qadir Gassing menyampaikan, temu nasional ini memiliki tujuan utama untuk mendesain paltform gerakan zakat secara khusus.
"Ingin mendorong pengoptimalan zakat menjadi lebih efisien dan efektif melalui teknologi digital, juga transparansi dan akuntabilitas digitalisasi membantu meningkatkan transparansi dalam pengelolaan zakat," katanya.
Menurutnya, dalam rangka pendidikan kesadaran publik meningkatkan pemahaman masyarakat tentang zakat, peran pentingnya dalam Islam, dan dampak positif yang dapat dihasilkan melalui penggunaan teknologi digital dalam pengelolaannya.
"Juga meningkatkan pengaruh zakat dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi," tutur Ketua Senat UIN Alauddin Makassar ini.
Terpisah, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Imam Mujaddid Rais menyampaikan, temu nasional Lazismu disusun dengan cermat dan strategis memiliki potensi besar merangsang transformasi digital dalam pengelolaan zakat di Indonesia.
Temu Nasional Lazismu 2023 menjadi momentum menggali potensi zakat digital yang progresif dan memperkuat inovasi sosial demi mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
"Keberhasilan program-program Lazismu di Kabupaten Wajo memberikan inspirasi bagi lembaga filantropi lainnya untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera," tuturnya.
Selain itu, kolaborasi dan jaringan yang terbentuk dapat memperkuat upaya bersama untuk mengatasi tantangan dan hambatan dalam mengadopsi inovasi digital, sehingga zakat dapat lebih luas dan efektif dalam membantu mereka yang membutuhkan di seluruh Indonesia.
Ia menyebut, Lazismu memiliki dua kaki, satu di persyarikatan dan satu lagi di pemerintah sebagai izin operasional dari Kementerian Agama.
"Untuk itu, Lazismu harus bersinergi dengan semua majelis lembaga dan ormas untuk terus meningkatkan gerakan filantropi. Program pemberdayaan Lazismu di Wajo telah mencapai hasil positif, dimana petani yang diberdayakan sudah mampu membayar zakat," ungkapnya.
Lanjut Imam Mujaddid Rais menyoroti pentingnya dakwah Zakat, Infak, dan Sedekah sejak dini.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.