Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Guru 2023

Curhat Guru di Hari Guru Nasional: Gaji Kadang Telat, Diberi Upah Rp300 Per Bulan

Mereka dituntut untuk memiliki kualitas yang baik, disisi lain kesejahteraannya masih dibawah standar. 

Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Hari Guru tahun 2023 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nasib guru PAUD masih sangat memperhatikan, barisan penentu generasi unggul ini kadang masih diabaikan.

Mereka dituntut untuk memiliki kualitas yang baik, disisi lain kesejahteraannya masih dibawah standar. 

Seperti dikeluhkan salah satu guru PAUD di Makassar, Herlina.

Perjuangan menjadi guru PAUD penuh dengan tantangan.

Pasca menyelesaikan pendidikan sarjananya, ia mendaftar sebagai guru honorer.

Sebagai lulusan baru ia memang butuh pengalaman agar kemampuan mengajarnya bisa terasah.

Disisi lain, kesejahteraan menjadi guru PAUD juga tak terjamin.

Menggantungkan hidup dengan pendapatan sebagai guru PAUD tak akan cukup.

Insentif guru PAUD kata dia berkisar diangka Rp350-500 ribu per bulan.

Beruntung jika ada sekolah atau yayasan yang memberikan gaji per bulan, biasanya para honorer diberikan haknya tiap 3 bulan.

"Gaji guru PAUD cukup kecil, saya sendiri dan teman-teman merasakan, kisarannya Rp300-500 per bulan," ungkapnya.

Bukan hanya guru PAUD, para honorer guru, baik SD, SMP, SMA pun demikian.

Honorer guru kadang masih dipandang sebelah mata, disamping karena anggaran sekolah tidak memadai, kepedulian dari instansi lainnya seperti pemerintah juga perlu ditingkatkan.

Pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif tentu punya peran besar dalam menentukan kesejahteraan honorer. 

"Kami sangat berharap pemerintah memberikan perhatian besar terhadap nasib para guru," jelasnya.

Herlina juga mengkritisi terkait kebijakan pemerintah yang tak lagi membuka CPNS guru.

Padahal, itu menjadi salah satu harapan besar para lulusan sarjana guru agar bisa terserap di dunia kerja.

Sementara kebijakan PPPK sekarang ini dinilai cukup rumit, sarjana guru harus mengabdikan diri sebagai honorer, sedikitnya selama dua tahun lamanya. 

"Kalau PPPK kita harus jadi honorer dulu, harus terdaftar dulu di dapodik, itu jadi syarat pendaftaran bagi tenaga guru," ujarnya.

Salah satu guru PAUD di Kabupaten  Pangkep, Hayati juga mengeluhkan hal sama.

Alasannya bertahan untuk menjadi guru PAUD karena memikirkan masa depan generasi bangsa.

Baginya, PAUD adalah rumah kedua bagi anak-anak setelah orangtunya. 

Tugas seorang guru PAUD sangat mulia, mereka punya andil besar dalam memberikan pendidikan, serta menanamkan nilai-nilai kehidupan untuk anak usia 0-6 tahun. 

"Insyallah semoga menjadi ladang pahala bagi kami para guru PAUD," harapnya.

Sekedar diketahui 25 November besok bakal diperingati Hari Guru Nasional.

Dalam momentum ini, para guru berharap kesejahteraan mereka bisa dipenuhi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved