Lipsus
Kekayaan Rp149 Miliar Caleg PDIP Fadli Ananda Tak Pusingi Mahalnya Biaya Politik: Untuk Masyarakat
Kendati tak menyebut nominal anggaran yang disiapkan untuk pencalegannya, Fadli Ananda optimis bisa memenuhi segala kebutuhan sosialiasi dan kampanye.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kematangan finansial perlu dipersiapkan sebelum bertempur sebagai calon legislatif.
Ajang untuk menarik suara pemilih butuh biaya yang tak sedikit agar dapat simpati yang tak sedikit pula.
Tak bisa dipungkiri, biaya politik makin hari makin menggila.
Politisi PDI Perjuangan, Fadli Ananda justru tak mempersoalkan mahalnya biaya politik dalam pemilu.
Ia punya persepsi lain terkait pencalegannya di DPRD Sulsel.
Baginya, tidak ada kata mahal jika niatnya untuk memperjuangkan dan menjadi berguna untuk masyarakat banyak.
"Mahal tidaknya (biaya) politik tergantung persepsi, mahal tidaknya kan lebih kepada kebergunaan untuk kepada masyarakat, kalau saya melihat bagaimana kita bisa memberikan manfaat ke orang banyak," ucap Fadli Ananda kepada Tribun-Timur.com, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Kekayaan Rp149 Miliar, Fadli Ananda Jadi Caleg Terkaya PDI Perjuangan Sulsel Pemilu 2024
Kendati enggan menyebut nominal anggaran yang disiapkan untuk pencalegannya, Fadli Ananda optimis bisa memenuhi segala kebutuhan sosialiasi dan kampanyenya.
Apalagi ia sangat terbantu dengan loyalitas para relawan.
Meski belum memasuki tahapan kampanye, baliho, banner dan fasilitas sosilasisi lainnya milik dokter spesialis kandungan ini sudah tersebar di berbagai titik.
Beberapa diantaranya menggunakan biaya pribadi, namun lebih didominasi sumbangan relawan.
Itu juga dianggap membantu dan meringankan biaya politik dengan adanya simpatisan yang bergerak massif untuk mensosialisasikan dirinya.
"Belum banyak (pengeluaran) sih karena belum kampanye juga, jadi kita belum maksimal untuk jalan," ujarnya.
Untuk diketahui, mantan calon wakil wali kota Makassar ini menjadi Caleg DPRD Sulsel Dapil Makassar A.
Meliputi Kecamatan Mariso, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Tamalate, Rappocini, dan Sangkarrang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.