Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Survei Capres Terbaru: Anies-Muhaimin Warning Ganjar-Mahfud Versi ICRC, IPO Sebut AMIN Sudah Nyalip!

Memasuki pekan ketiga November 2023, lembaga survei merilis hasil elektabilitas dari pasangan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Update survei capres terbaru dari pasangan Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran serta Ganjar-Mahfud jelang Pilpres 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Update survei Capres terbaru dari pasangan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud yang bertarung di Pilpres 2024.

Memasuki pekan ketiga November 2023, sejumlah lembaga survei merilis hasil elektabilitas dari pasangan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Yang terbaru terkait survei capres ini diumumkan lembaga Ide Cipta Research & Consulting atau ICRC pada, Selasa (21/11/2023).

Salah satu kesimpulan survei capres terbaru dari ICRC yakni pasangan Anies-Muhaimin memberikan peringatan atau warning kepada Ganjar-Mahfud.

Sementara itu pasangan Prabowo-Gibran masih kokoh sebagai peraih elektabilitas tertinggi dibandingkan 2 pasangan lainnya.

Baca juga: Survei Capres Terbaru : Anies-Muhaimin Meroket Versi LSI, IPO Sebut Prabowo-Gibran vs AMIN Putaran 2

Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli melaporkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran saat ini mencapai 37,3 persen.

Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud menempati peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 33,5 persen.

Lalu pasangan Anies-Muhaimin berada di posisi ketiga dengan persentase elektabilitas sebesar 24,1 persen.

"Swing voter ada di angka 5,1 persen," kata Hadi dalam paparannya di Jakarta Pusat, Selasa (21/11).

Hadi menjelaskan bahwa serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh pasangan Ganjar-Mahfud terhadap pemerintahan Jokowi dapat berdampak negatif pada elektabilitas pasangan tersebut.

Namun, di sisi lain, jika kritik tersebut disampaikan secara konsisten, hal ini juga berpotensi menurunkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.

Menurut Hadi, situasi ini juga dapat menjadi keuntungan bagi pasangan Anies-Muhaimin.

"Jika tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi di bawah 60 persen, maka yang akan diuntungkan adalah pasangan Anies-Muhaimin. Sehingga pasangan Anies-Muhaimin akan mengalami kenaikan tingkat elektabilitasnya," katanya.

Hadi juga berpendapat bahwa saat ini pasangan Ganjar-Mahfud kesulitan memperoleh efek elektoral dari masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi.

Hal ini disebabkan karena partai koalisi Ganjar-Mahfud masih berada di dalam kabinet Jokowi.
 
"Saat ini publik mengetahuinya bahwa partai-partai yang berkoalisi di pasangan Ganjar-Mahfud masih berada di Kabinet Jokowi-Ma'ruf," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved