PT RPN Gelar FGD Kontribusi dan Tren Komoditas Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah Sumsel
FGD sangat diperlukan untuk mendukung langkah strategis sebagai solusi pengembangan industri karet melalui ruang diskusi.
Dari segi konsumsi tahun 2021, industri karet hilir terbesar pada konsumsi industri ban sebesar 248.598 ton (28 persen), dilanjutkan dengan MRG (15 persen), alas kaki (11 persen), dan ban vulkanisir (11 persen). Jadi hasil dari karet 80 persen diekspor, dan 20 persen untuk industri ban.
Adapun berbagai tantangan yang dihadapi pelaku usaha karet alam saat ini yaitu terbatasnya akses pembiayaan, kesiapan digital, akses pemasaran, serta kemauan untuk mengembangkan.
Dalam menanggulangi hal tersebut diperlukan beberapa upaya seperti replacement tanaman tua dengan klon unggul, pada teknologi yang dikembangkan berupa inovasi pembuatan lateks pekat secara pendadihan dan produk hilir yang seperti dalaman bola (bliter), busa alam, sebutret dan karet gelang.
Pada diskusi FGD ini juga terdapat diskusi mengenai Perbankan mempertimbangkan harga komoditas karet untuk pemberian kredit, karena terkait kemampuan pengembalian kredit oleh petani. OJK akan mempelajari skema kredit terbaik untuk petani karet. Perbaikan harga di sektor hulu perlu ditarik pengembangan sektor hilirnya.
Selain itu dalam pemasaran karet dapat melalui UPPB sebagai alternatif menjual karet dengan harga yang lebih tinggi. Puslit Karet berkomitmen melakukan pembinaan ke petani untuk dapat melakukan hilirisasi agar dapat meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan karet menjadi produk/barang jadi.
PT Riset Perkebunan Nusantara selaku pengarah dalam pelaksanaan kegiatan FGD ini, mengapresiasi dukungan dan partisipasi para pihak termasuk mitra kerja Pusat Penelitian Karet yang membantu FGD berjalan dengan lancar.
PT Riset Perkebunan Nusantara mengucapkan terima kasih kepada Holding Perkebunan PT PN III atas kepercayaannya dan terselenggaranya serangkaian acara sehingga hasil kegiatan riset unggulan ini dapat tercapai dengan baik.
Komitmen bersama tentunya menjadi penting untuk kemajuan Perusahaan demi mengapai tujuan dari seluruh bentuk dan upaya pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan core value AKHLAK, BUMN untuk Negeri.(*)
Parepare Jadi Lokasi Studi Nasional Penanganan Stunting |
![]() |
---|
Tingkatkan Kolaborasi Instansi untuk Safety Awareness, SPJM Laksanakan FGD Pelayanan Pemanduan |
![]() |
---|
Efisiensi Anggaran, Perkindo Sulsel Harap Rahman Pina Suarakan Aspirasi Pekerja Konstruksi |
![]() |
---|
Guru Besar Unhas Minta Kepala Daerah Terpilih di Sulsel Ubah Mindset Penggunaan Anggaran |
![]() |
---|
Efisiensi Rp112 Miliar Untuk MBG, Pemprov Sulsel Sesuaikan RPJMD Untuk 5 Tahun ke Depan |
![]() |
---|